PPKM Bikin Anak Muda Lebih Hemat, Pilih Investasi di Pasar Modal

15 September 2021 20:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasar modal Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasar modal Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan kenaikan investor di pasar modal cukup tinggi. Menurut dia, hingga Agustus 2021 pasar modal memiliki 6,1 juta investor atau naik 99 persen (yoy) yang didominasi oleh usia di bawah 30 tahun.
ADVERTISEMENT
"Investor ritel terus menunjukkan antusias dengan jumlah 6,1 juta investor pada Agustus 2021 atau ada kenaikan 99 persen (yoy) yang didominasi oleh usia di bawah 30 tahun," kata Wimboh dalam Raker bersama Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu.
Wimboh mengatakan, faktor pendorong kenaikan investor yang mencapai 99 persen dengan mayoritas generasi muda tersebut karena sempitnya ruang belanja akibat pembatasan mobilitas.
Ruang belanja yang sempit akibat PPKM membuat masyarakat mengalihkan uangnya untuk berinvestasi di saham maupun instrumen lain di pasar modal.
"Kita tahu bahwa ruang belanja semakin sempit karena PPKM maka banyak yang mengalihkan uangnya dengan investasi di saham maupun instrumen lain di pasar modal," ujarnya.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso saat konferensi pers terkait dampak virus corona di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sementara dari sisi suplai, OJK mencatat penghimpunan dana di pasar modal per 31 Agustus 2021 mencapai Rp 257,9 triliun atau meningkat dari tahun lalu yang hanya Rp 118 triliun dan terdiri dari 35 emiten baru yang melakukan IPO pada 2021.
ADVERTISEMENT
"Capaian ini luar biasa dan masih ada di pipeline sampai beberapa bulan ke depan yang sudah tercatat 80 penawaran umum dan kini sedang dalam proses dengan total Rp 40,79 triliun," katanya.
Menurut dia, jumlah itu berpotensi bertambah sehingga dari sisi pembiayaan meski di perbankan tercatat tidak sesuai ekspektasi karena pengetatan mobilitas dan demand belum banyak namun rising fund melalui pasar modal tercatat luar biasa.
"Ini menandakan optimisme ke depan ada terutama investasi di sektor-sektor yang menjanjikan. Banyak sektor yang rising fund di pasar modal yang kaitannya dengan startup digital. Ini masih marak dan tentu ini bisnis yang besar ke depan," ujarnya.