Prabowo: Anggaran Pertahanan RI 5 Persen APBN, Singapura 30 Persen

30 Maret 2019 21:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung melihat miniatur senapan dalam acara pameran Indo Defence Expo & Forum di Jiexpo Kemayoran  Jakarta, Jumat (9/11/2018). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung melihat miniatur senapan dalam acara pameran Indo Defence Expo & Forum di Jiexpo Kemayoran Jakarta, Jumat (9/11/2018). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, memandang anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebesar Rp 107 triliun sangat kecil. Jumlahnya hanya 5 persen dari APBN sebesar Rp 2.461,1 triliun (APBN 2019) dan 0,8 persen dari GDP, jauh di bawah Singapura yang 30 persen dari APBN dan 3 persen dari GDP.
ADVERTISEMENT
"Jadi mohon kita kaji pertahanan itu sangat penting tetapi kita lemah, Pak," ujar Prabowo di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3).
Prabowo bilang bahwa anggaran pertahanan dan keamanan Indonesia sangat kecil karena pemerintah tidak punya cukup uang. Karena itu penguatan anggaran pertahanan dan keamanan diperlukan. Namun pemerintah harus punya anggaran besar.
Capres no urut 02, Prabowo Subianto saat mengikuti Debat Ke IV Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu, (30/3). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
"Bagi saya kita tingkatkan anggaran pertahanan dan keamanan, hentikan kebocoran, hentikan korupsi, sehingga kekayaan kita tidak mengalir keluar negeri," tegasnya.
Sementara itu, Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo, memandang rendahnya anggaran pertahanan dan keamanan bisa ditutupi dengan skema investasi atau kerja sama dengan perusahaan lain. Hal ini sudah dilakukan Indonesia dan dinilai menguntungkan.
"Kita memiliki kapal selam namanya Dadali hasil kerja sama dengan negara lain. Kalau investasi ini terus kita miliki alutsista baik dan kita punya teknologi," sebutnya.
ADVERTISEMENT