Prabowo di Debat Capres: Ekonomi RI Dalam Arah yang Salah

13 April 2019 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan Capres dan Cawapres no urut 02, Prabowo-Sandiaga mengikuti Debat Final Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan Capres dan Cawapres no urut 02, Prabowo-Sandiaga mengikuti Debat Final Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto menyebut ekonomi Indonesia salah arah. Hal ini disampaikan Prabowo dalam pemaparan visi dan misi pada debat capres dan cawapres ke-5 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4).
ADVERTISEMENT
Menurut dia, ekonomi dalam negeri saat ini menyimpang dari cita-cita dan undang-undang yang ada. Jika kesalahan ini tidak segera diperbaiki, ekonomi Indonesia akan terus berada di jalan yang salah.
"Kami berpandangan bahwa bangsa kita sekarang dan sudah berjalan lama berada dalam arah yang salah. Arah ini kalau diteruskan tidak akan memungkinkan membawa kesejahteraan yang sebenarnya bagi bangsa Indonesia. Ini sudah terbukti bahwa kita telah menyimpang dari cita-cita pendiri bangsa kita," kata dia dalam debat capres.
Capres no urut 02, Prabowo Subianto tiba di lokasi Debat Final Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, (13/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Kata dia, dalam UUD 1945 sangat jelas rancangan bangunan ekonomi Indonesia, salah satunya adalah tidak bisa membiarkan kekayaan nasional mengalir ke luar negeri. Tapi, kenyataannya saat ini dan diakui oleh pemerintah sekarang bahwa kekayaan Indonesia mengalir ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Prabowo menyebut, uang milik warga negara Indonesia di luar daripada di dalam negeri. Selain itu, dia juga menuturkan bahwa saat ini Indonesia tengah masuk dalam fase deindustrialisasi.
"Kalau bangsa lain industrialisasi, ini deindustrialisasi. Sekarang bangsa Indonesia tidak produksi apa-apa, kita hanya bisa menerima bahan produksi dari bangsa-bangsa lain, ini keliru dan harus kita ubah. Prabowo-Sandi punya strategi untuk mengubah, kami menilai bangsa ini sekarang menyimpang dari filosofi kemudian tidak memiliki strategi pembangunan," ucapnya.