Prabowo Ingin Bea Cukai Rekrut Ahli-ahli untuk Tanah Jarang

29 September 2025 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Prabowo Ingin Bea Cukai Rekrut Ahli-ahli untuk Tanah Jarang
Langkah ini perlu dilakukan karena banyak limbah tambang di Indonesia yang tinggi potensi tanah jarangnya.
kumparanBISNIS
Presiden RI Prabowo Subianto dalam penutupan Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025).
 Foto: YouTube/ PKSTV
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI Prabowo Subianto dalam penutupan Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025). Foto: YouTube/ PKSTV
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto meminta agar Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk merekrut ahli kimia. Hal itu agar potensi tanah jarang atau rare earth dari limbah pertambangan bisa lebih dikenali.
ADVERTISEMENT
Prabowo mengungkapkan, langkah ini perlu dilakukan karena banyak limbah tambang di Indonesia yang tinggi potensi tanah jarangnya.
“Mungkin pejabat-pejabat kita tidak mengerti, dia kira limbah. padahal tanah jarang. Makanya ini sekarang saya perintahkan Bea Cukai itu harus merekrut beberapa ahli-ahli kimia, supaya ngecek, dia lihat pasir, padahal ini pasirnya nilainya luar biasa,” kata Prabowo Penutupan Munas VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta pada Senin (29/9).
Ilustrasi logam tanah jarang atau rare earth element. Foto: Phawat/Shutterstock
Dalam kesempatan ini, ia juga menyinggung soal kepulauan Bangka dan Belitung yang disebutnya memiliki banyak tambang ilegal. Untuk itu, ia sudah memerintahkan TNI dan Polri untuk melakukan operasi besar-besaran sejak 1 September lalu guna menutup tambang ilegal tersebut.
Prabowo juga menjelaskan, setiap tahun hampir 80 persen hasil timah diselundupkan. “Kita tutup dan nyelundupnya macam-macam. Ada yang pakai kapal, ada yang pakai feri. Sekarang tutup. Tidak bisa keluar, sampan pun tidak bisa keluar,” ujar Prabowo.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, Prabowo menghitung dari September hingga Desember 2025, total nilai yang bisa diselamatkan bisa mencapai Rp 22 triliun dari langkah yang dilakukan di Bangka dan Belitung tersebut. Nilai yang diselamatkan tersebut juga dapat terus meningkat tahun depan. “Tahun depan kita perkirakan kita bisa selamatkan Rp 45 triliun. Dari dua pulau ini saja (Bangka dan Belitung),” ujarnya.