Produksi Minyak Lapangan Tambun Sempat Tembus 1.740 Barel per Hari

25 September 2019 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
ADVERTISEMENT
Pertamina EP Asset 3 Tambun Field optimistis target produksi akhir tahun sekitar 1.700 barel per hari (bph) lebih hingga akhir tahun tercapai. Target tersebut bakal dikejar dari dua sumur yang bakal dioptimalkan.
ADVERTISEMENT
Manager PEP Asset 3 Tambun Field Ceppy Agung Kurniawan mengatakan hingga 20 September 2019, produksi Tambun Field mencapai 1.683 BOPD minyak dan gas 31,55 MMSCFD. Sementara produksi minyak Pertamina EP Asset 3 tercatat 13.049 BOPD minyak dan 259,7 MMSCFD gas.
"Sampai akhir tahun kita berharap optimalisasi dari sumur PDM-02 dan PDM-14. Jadi bisa (terkejar target). Sebenarnya beberapa hari lalu sudah 1.740 bph (produksinya tapi turun lagi)," kata dia saat ditemui di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (25/9).
Upaya yang dilakukan PEP Asset 3 Tambun Field sepanjang tahun ini, kata dia, lebih banyak untuk menahan decline rate yang selama ini berada sekitar 12 persen. Decline rate ditahan karena sumur-sumur mereka banyak yang sudah tua.
ADVERTISEMENT
Beberapa aktivitas yang dilakukan Tambun Field demi menjaga produksi adalah melakukan pekerjaan well intervention PDM-14, PDL-01, optimasi Gaslift Pondok Tengah, dan MB-04 Reaktivasi. Selain itu juga optimasi Condensate Plant dan reparasi sumur-sumur di Struktur Tambun di awal tahun yang menghasilkan tambahan gas.
Manager Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, Ceppy Agung Kurniawan di Desa Sedari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
“Kami juga melakukan pressure maintenance dengan new pattern injeksi di area Tambun Utara dan rencana optimasi (bean up & bean down) untuk sumur TGP sesuai persetujuan dari Tim EPT Asset 3 serta inovasi berkelanjutan hingga mendapatkan paten untuk H2S Removal,” tuturnya.
Tambun Field mengalokasikan belanja modal untuk 2019 senilai USD 3,85 juta. Angka ini naik dari belanja modal tahun lalu sebesar USD 2,7 juta.
Dana tersebut digunakan untuk pengadaan dua unit Mobile Multiphase Flow Meter untuk kebutuhan pengukuran dan monitoring sumur, perbaikan pipa-pipa produksi TBN U, TBN V, dan perbaikan trunkline minyak dan gas dari PDT-TBN.
ADVERTISEMENT
“Dana juga digunakan untuk pengadaan fire truck atau fire jeep untuk HSSE, general overhaul compresor, dan reaktivasi cluster MB-04,” ujar Ceppy.