Produksi Nikel PT Vale Indonesia Menurun di Paruh Pertama 2021

8 September 2021 13:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja di area pertambangan PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja di area pertambangan PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kinerja PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di paruh pertama 2021 menurun. Dari segi produksi dan volume penjualan, PT Vale mencatat adanya penurunan.
ADVERTISEMENT
Direktur PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto mengatakan, pada kuartal II 2021 produksi lebih rendah 20 persen dibandingkan periode yang sama di 2020. Di kuartal II, PT Vale menjual 15.845 metrik ton nikel matte dan mencatat penjualan sebesar USD 208,4 juta.
"Volume produksi pada kuartal II 2021 masing-masing 1 persen dan 20 persen lebih rendah dibanding volume produksi dari kuartal I 2021 dan kuartal II 2020 terutama karena disebabkan pemeliharaan terencana yang memang dilakukan di pabrik pengelolaan kami," ujar Bernardus dalam Public Expose Live, Rabu (8/9).
"Sementara itu produksi paruh pertama 2021 lebih rendah 17 persen dibanding paruh pertama 2020 disebabkan aktivitas pemeliharaan yang tak terencana," lanjutnya.
Sepanjang semester I 2021, PT Vale memproduksi 30.246 metrik ton nikel matte. Dibanding dengan 2020 periode yang sama, PT Vale memproduksi 36.600 metrik ton nikel matte.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, PT Value membukukan laba yang lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020.
"Laba pada semester pertama tahun 2021 sebesar USD 58,8 juta lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu ketika Grup mencatat laba sebesar USD 53,1 juta," jelasnya.
Meski secara semester laba PT Vale meningkat, anak usaha MIND ID mencatatkan penurunan laba secara kuartal, yakni di kuartal II 2021 dibandingkan kuartal I di 2021. Angka ini merosot 26 persen.
"Laba positif sebesar USD 25,1 juta pada kuartal II, turun dari laba sebesar USD 33,7 juta pada kuartal I," tutupnya.