Produksi Obat Corona, Saham Kimia Farma Melesat 23,56 Persen

26 Maret 2020 9:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Apotek Kimia Farma Mampang, Jakarta Selatan. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Apotek Kimia Farma Mampang, Jakarta Selatan. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga saham BUMN farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) pada perdagangan pagi ini melesat tajam. Pada pukul 9.36 waktu bursa, saham KAEF melambung 245 poin (23,56 persen) ke Rp 1.285.
ADVERTISEMENT
Saham Kimia Farma dibuka pada level Rp 1.040. Level tertingginya berada di posisi Rp 1.285 dan terendah di Rp 1.040. Total frekuensi perdagangan sebanyak 4.674 dengan volume 250.598 dan total nilai Rp 30,42 miliar.
Selain KAEF, saham-saham unggulan (blue chip) lainnya juga melesat tajam dan masuk jajaran top gainers di antaranya Bank Central Asia (BBCA) naik 15,22 persen, Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) naik 13,25 persen, Bank Mandiri (BMRI) naik 11,40 persen, dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik 10,66 persen.

Erick Thohir: Kimia Farma Siapkan 3 Juta Obat Terapi Corona

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menjelaskan, BUMN Farmasi memiliki sekitar 3 juta chloroquine yang diproduksi PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Obat itu akan dipakai untuk penyembuhan pasien terjangkit virus corona.
ADVERTISEMENT
“Kalau satu pasien membutuhkan sekitar 50 butir setidaknya ada 60 ribu pasien yang bisa mendapatkan obat ini. Kalau memang efektif tentunya PT Kimia Farma akan memproduksi kembali,” kata Erick melalui keterangan tertulis seperti yang dikutip kumparan, Sabtu (21/3).
Selain itu, Kementerian BUMN berencana melakukan pengadaan obat Avigan dari Jepang. Kalau memang dibutuhkan, Kementerian BUMN bersama Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo sudah meminta pihak produsen untuk menyediakan bagi Indonesia.
“Avigan sekarang ini sudah diminta oleh banyak negara untuk mengobati mereka yang terjangkit virus corona,” kata Erick Thohir.