Produksi Pesawat Habibie Didukung Perusahaan Asal Italia

22 Februari 2018 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilham Habibie di Indonesia Ekonomi Forum (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilham Habibie di Indonesia Ekonomi Forum (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Produksi pesawat turboprop (berbaling-baling) R-80 yang digagas Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie, mendapat dukungan dari perusahaan komponen asal Italia. Perusahaan yang akan memproduksi pesawat itu, yakni PT Regio Aviasi Industri (RAI) menandatangani perjanjian kerja sama dengan dua perusahaan asal Italia, yakni Leonardo Aerostructures Division dan LAER.
ADVERTISEMENT
Komisaris PT RAI Ilham Habibie mengatakan, pihaknya tertarik dengan teknologi dan proses produksi dari kedua perusahaan Italia tersebut, untuk mengambil pengalaman dan pengetahuan dalam pengembangan pesawat R80.
"Kami telah menyepakati kerja sama untuk mengkaji kemungkinan dengan pembuatan bagian badan dan buntut pesawat. Mereka (yang) membuat dan kembangkan," kata Ilham seusai penandatanganan kerja sama di Perpustakaan Habibie & Ainun di Jakarta, Kamis (22/2).
Kerja sama pengembangan dan pembuatan komponen Aerostruktur Utama Pesawat Turboprop R-80 dengan perusahaan Italia tersebut, dimaksudkan untuk menekan biaya dan risiko dalam proses pengembangan sertifkasi nantinya.
Meski demikian Ilham seperti dikutip dari Antara, belum bisa menyebutkan nilai investasi dari kerja sama tersebut. Proyek pengembangan pesawat turboprop R80 sendiri membutuhkan total dana sebesar USD 1,6 miliar.
Penggalangan Dana Prototype Pesawat R80 (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penggalangan Dana Prototype Pesawat R80 (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
Ilham menjelaskan dari keseluruhan bagian pesawat, hanya bagian sayap, bagian luar sayap dan kokpit pesawat yang belum mendapatkan dukungan kemitraan dari investor.
ADVERTISEMENT
"Yang belum ada mitranya itu bagian sayap dan kokpit serta sistem-sistem seperti engine, kaki pesawat atau 'landing geer'," ujar Ilham.
RAI saat ini mengembangkan Program Pesawat R80 untuk pasar dalam negeri dan international. Perusahaan sudah menyelesaikan fase pertama, yaitu Preliminary Design & Feasibility pada 2016 dan sudah mendapatkan order sebanyak 155 pesawat.
Pemesanan pesawat berpenumpang 80 orang tersebut terdiri dari NAM Air sebanyak 100 unit, Kalstar 25 unit, Trigana Air 20 unit dan Aviastar 10 unit. Harga per unit pesawat sebesar USD 25 juta.
Saat ini RAI tengah mengerjakan fase kedua, yaitu Full Scale Development yang direncanakan selesai pada 2022 untuk dilakukan terbang perdana. Kemudian pada fase ketiga, yaitu Serial Production akan dimulai tahun 2025, di mana RAI akan mulai menyerahkan pesawat untuk pelanggan.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi Leonardo Aerostructures Division yang merupakan bagian dari perusahaan besar di Italia, adalah "world leader" di bidang Pengembangan dan Pembuatan Komponen Aerostruktur Utama untuk pesawat sipil, yang diakui kehandalannya dalam hal desain dan pembuatan body pesawat yang canggih.
Sementara itu, LAER adalah perusahaan Italia yang merupakan spesialis dalam bidang desain dan pembuatan komponen Aerostruktur kompleks yang sudah diakui keandalannya. LAER ikut serta dalam banyak program pembuatan pesawat di dunia, yang juga merupakan mitra dari Leonardo dan pembuat pesawat dunia lainnya.