Janet Yellen

Profil Janet Yellen, Eks Ketua The Fed Era Obama yang Dipilih Biden Jadi Menkeu

24 November 2020 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Janet Yellen Foto: REUTERS/Joshua Roberts
zoom-in-whitePerbesar
Janet Yellen Foto: REUTERS/Joshua Roberts
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua Federal Reserve (The Fed) atau bank sentral Amerika Serikat, Janet Yellen, bersiap untuk menjadi menteri keuangan wanita pertama AS.
ADVERTISEMENT
Ekonom berusia 74 tahun tersebut dipilih Joe Biden yang memenangi Pilpres AS melawan Donald Trump. Yellen akan menjabat Menkeu saat periode ekonomi AS tergoncang akibat pandemi virus corona.
Pengangguran AS mencapai rekor dalam gelombang pertama pandemi corona. Meskipun membaik, namun pemulihan ekonomi AS melambat dalam beberapa bulan terakhir karena tingkat infeksi meningkat.
Mengutip The Guardian, Yellen merupakan profesor emeritus di University of California di Berkeley, mantan asisten profesor di Harvard, dan dosen di London School of Economics.
Bernama lengkap Janet Louise Yellen, dia mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Brown University pada 1967 dan menerima gelar Profesor Ekonomi atau Ph.D dari Universitas Yale pada 1971.
Pada 1980 Yellen bergabung dengan fakultas Haas School of Business di University of California, Berkeley, di mana dia melakukan penelitian dan mengajar makroekonomi di semua tingkat. Dari sini, dia menerima banyak penghargaan.
Donald Trump dan Janet Yellen Foto: REUTERS/Yuri Gripas/
Yellen disebut dipilih menjadi Menkeu AS karena bisa diterima oleh sayap progresif dan moderat Partai Demokrat. Dia juga dinilai bisa diterima Wall Street dan pasar global.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Yellen juga salah satu ekonom dengan koneksi terbaik di dunia, memimpin The Fed dari 2014 hingga 2018 setelah berkarier panjang dalam pembuatan kebijakan ekonomi.
Yellen mengakhiri masa jabatan sebagai Ketua The Fed, setelah Donald Trump menolak mengangkatnya kembali. Hal itu menjadikan dia orang pertama yang tidak menjalani dua periode jabatan kepala bank sentral AS sejak pemerintahan Carter.
Trump pernah menuduhnya mengambil kebijakan mempertahankan suku bunga rendah untuk meningkatkan warisan Barack Obama.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten