Profil Rudy Hendra Prastowo, Direktur PLN yang Dicopot Imbas Krisis Batu Bara

Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Buntut krisis batu bara yang dialami PT PLN (Persero), Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Direktur Energi Primer PLN, Rudy Hendra Prastowo. Erick kemudian menunjuk Hartanto Wibowo untuk mengisi posisi tersebut.

"Saya juga sudah minta sama Hartanto untuk memastikan hal-hal yang kita alami seperti ini tidak boleh terjadi lagi,” ujar Erick Thohir di Kementerian BUMN, Kamis (6/1).

Erick sangat menyayangkan krisis batu bara bisa terjadi pada PLN. Padahal Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam termasuk salah satunya batu bara.

“Banyak negara yang enggak punya sumber daya alam tapi tidak mengalami krisis energi. Artinya adanya sesuatu yang harus kita perbaiki,” ujarnya.

Profil Rudy Hendra Prastowo

Dikutip dari website PLN, Rudy lahir di Bogor pada tanggal 6 Juli 1964. Ia meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1983 dan menyelesaikan Magister Manajemen Bisnis Administrasi & Teknologi dari Institut Teknologi Bandung tahun 2004 dan Magister of Engineering Management di Universiti Tenaga Nasional, Malaysia tahun 2006.

Rudy Hendra Prastowo. Foto: PLN

Rudy Hendra Prastowo diangkat sebagai Direktur Energy Primer PLN berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor SK-147/MBU/05/2020 tanggal 14 Mei 2020 dan Nomor SK-49/MBU/02/2021, tanggal 17 Februari 2021 tentang perubahan nomenklatur jabatan dari Direktur Energy Primer menjadi Direktur Energi Primer. Artinya, ia baru menjabat selama kurang dari 2 tahun.

Selama berkarier di PLN, Rudy Hendra Prastowo dipercaya menduduki untuk beberapa jabatan antara lain General Manager Pusat Sertifikasi tahun 2016 – 2017, Kepala Divisi Operasi Regional Kalimantan tahun 2017 – 2018, Direktur Utama PT PLN Batubara (Anak Perusahaan PLN) tahun 2018 – 2020.