Program Makan Siang Gratis Prabowo Pakai APBN, Utang Pemerintah Diprediksi Naik

25 Februari 2024 12:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
Capres 02 Prabowo Subianto didampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka pada pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Kim Kyung-Hoon/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Capres 02 Prabowo Subianto didampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka pada pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Kim Kyung-Hoon/REUTERS
ADVERTISEMENT
Program makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah yang diusung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 dipastikan masuk pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Hal itu diungkapkan oleh Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
ADVERTISEMENT
“Masuk. Sudah pasti masuk, anggarannya nanti bertahap ada skalanya,” kata Airlangga di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian pada Jumat (23/2).
Merespons hal itu, Ekonom Center of Reform on Economic (CORE), Yusuf Rendy Manilet, mengatakan pendanaan utama dari pajak belum bisa mendanai program makan siang gratis yang diproyeksi menelan anggaran Rp 400 triliun. Alhasil, Yusuf menilai pemerintah akan menarik utang baru untuk menambal program tersebut.
“Saya kira memang utang pemerintah berpeluang untuk mengalami peningkatan karena dari sisi pendanaan utama seperti pajak akan mampu mendanai program ini dan berbagai program lainnya yang diajukan oleh pemerintahan baru,” kata Yusuf kepada kumparan, Minggu (25/2).
Total utang pemerintah mencapai Rp 8.114 triliun per 31 Desember 2023 atau naik Rp 90,49 triliun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai Rp 8.041 triliun.
ADVERTISEMENT
Yusuf berharap oposisi di legislatif bisa berperan maksimal. Menurutnya, kehadiran oposisi menjadi penting untuk menakar urgensi program makan siang dan susu gratis ini, serta mempertanyakan sumber pendanaan.
“Karena seperti yang kita tahu bahwa tahun ini dan juga di tahun-tahun sebelumnya kemampuan untuk menarik pajak sebagai sumber utama pendanaan belanja itu relatif masih belum optimal sehingga tentu jika kebutuhan belanja meningkat perlu dikritisi bagaimana pemerintah baru mendanai program belanja tersebut,” tutur Yusuf.

Biaya Program Makan Siang Gratis Tahap Pertama Rp 120 Triliun

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara di Jakarta, Kamis (28/12/2023). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, mengungkapkan program makan siang gratis bakal menelan biaya mencapai Rp 450 triliun. Namun, program ini akan dilaksanakan secara bertahap. Pada tahap pertama biaya yang diperlukan sekitar Rp 100 triliun hingga 120 triliun.
ADVERTISEMENT
"Program ini dalam skala penuh 100 persen akan memberikan manfaat pada sekitar 82,9 juta anak sekolah dan pesantren seluruh Indonesia," kata Budiman melalui keterangan tertulis, Kamis (22/2).
Budiman menjelaskan, anggaran untuk program makan siang gratis bersumber dari APBN. Namun, angka itu masih bisa ditekan 40 persen hingga 50 persen jika pemerintah menggunakan dana yang ada untuk menyiapkan sumber bahan pangan, alih-alih membeli makanan jadi.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), UMKM dan koperasi akan dimanfaatkan untuk menyusun rantai pasok khusus penyediaan kebutuhan bahan pangan program ini. Sementara industri besar pangan nasional berperan untuk mendorong peningkatan kualitas, produktivitas, serta penerapan teknologi pertanian.
Tidak hanya pemanfaatan BUMDES, sekitar 10 ribu desa dari total 74.961 desa akan terlibat untuk memproduksi padi untuk memenuhi kebutuhan program ini. Kemudian, sekitar 20 ribu desa bisa membangun peternakan ayam pedaging dan petelur hingga usaha sapi perah.
ADVERTISEMENT