Progres 75 Persen, Bahlil Jamin Investasi Mangkrak Rp 708 T Rampung Tahun Ini

27 Januari 2022 20:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahlil Lahadalia usai dilantik sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rabu (28/4). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Bahlil Lahadalia usai dilantik sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rabu (28/4). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menargetkan penyelesaian investasi mangkrak sebesar Rp 708 triliun selesai di tahun 2022 ini. Adapun progresnya saat ini mencapai 75 persen.
ADVERTISEMENT
"Investasi mangkrak dari Rp 708 triliun sudah selesai 75 persen, kita targetkan di tahun 2022 ini harus selesai, kalau tidak selesai kita take out, kita anggap orangnya tidak serius," ujar Bahlil dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan IV 2021, Kamis (27/1).
Hal tersebut menjadi salah satu fokus Kementerian Investasi. Bahlil menyebutkan beberapa contoh proyek mangkrak yang akan mulai konstruksi, mulai dari Lotte Chemical dan proyek milik Pertamina dan Rosneft Oil Company.
"Besok di kuartal II ini Lotte itu sudah konstruksi, terus Rosneft Pertamina sudah jalan, dan beberapa perusahaan lain sudah jalan," kata dia.
Adapun Bahlil juga menyinggung tentang proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati yang izinnya sudah diselesaikan. Namun, proyek tersebut belum berjalan karena ada perubahan kesepakatan.
ADVERTISEMENT
"Kalau Tanjung Jati, itu izinnya sudah kita selesaikan tapi mereka masih belum melakukan karena mau ubah batu bara ke gas tapi kita pikir enggak usah kita mau juga," lanjut Bahlil.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Command Center atau Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (KOPI) di kantor BKPM, Jakarta, Senin (23/3). Foto: Dok. BKPM
Dia menegaskan kembali, pengusaha tidak boleh mengatur pemerintah, seharusnya pemerintah lah yang mengatur pengusaha agar pengusaha tidak dzalim dan semena-mena.
"Ada perusahaan ini, perusahaan dari Malaysia, tiba-tiba ujug-ujug minta berubah, mana bisa mau-mau kayak gitu. Tidak bisa, negara harus berdaulat, kita fair saja," ungkapnya.
Selain proyek-proyek tersebut, Bahlil juga menjelaskan terkait proyek pabrik semen PT Kobexindo Cement yang menjadi satu-satunya pabrik semen yang diberi izin di tengah moratorium semen karena masih dari bagian investasi mangkrak Rp 708 triliun.
"Semen sejak kita melakukan moratorium, tidak ada lagi izin semen yang keluar, terkecuali satu dari Kalimantan Timur yang namanya Kobexindo, izinnya sudah keluar sebelum moratorium, prosesnya sudah jalan dan itu bagian dari investasi mangkrak dari Rp 708 triliun," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, dia pun memastikan pemerintah sampai saat ini belum memberikan izin pabrik semen selama moratorium masih berlangsung. Sehingga, lanjut Bahlil, jangan anggap pemerintah tidak konsisten.
"Sampai sekarang kita belum mengeluarkan izin semen baru karena masih moratorium. Sekarang lagi di audit di BPKP, jadi kalau ditanya kapan selesainya, nanti kami tanyakan ke BPKP kapan selesainya. Sampai sekarang moratorium masih berjalan," jelasnya.