Proyek Gas Merakes Diharapkan Bisa Cuan hingga USD 1,6 Miliar

8 Juni 2021 13:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SKK Migas menyaksikan peresmian Lapangan Merakes Sepinggan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Selasa (8/6). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
SKK Migas menyaksikan peresmian Lapangan Merakes Sepinggan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Selasa (8/6). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Arifin Tasrif baru saja meresmikan proyek Lapangan Merakes di wilayah kerja East Sepinggan, Kalimantan Timur. Proyek yang dikelola Eni East Sepinggan, ini memiliki nilai investasi sebesar USD 1,3 miliar atau setara Rp 18,5 triliun (kurs dolar Rp 14.258).
ADVERTISEMENT
Dalam acara peresmian operasional yang digelar di Floating Production Unit Jangkrik Kalimantan Timur, Selasa (8/6), Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengakui penyelesaian proyek ini sedikit molor dari target semula.
Lapangan gas yang awalnya direncanakan bisa beroperasi di kuartal ketiga 2020, baru bisa melaksanakan produksi pertama pada April 2021.
"Proyek ini sebelumnya ditargetkan untuk dapat onstream lebih cepat pada kuartal III 2020. Namun dikarenakan kondisi pandemi COVID-19 ternyata harus bergeser dan mencapai First Gas pada 27 April 2021," jelas Dwi dalam acara peresmian yang disiarkan di kantor SKK Migas Jakarta, Selasa (8/6).
Kendati demikian, Dwi optimistis keberadaan lapangan gas yang baru ini mampu menggenjot produksi. Proyek ini ditarget bisa memproduksi gas sebesar 368 juta standar kaki kubik per harinya.
ADVERTISEMENT
Dwi melanjutkan, upaya ini merupakan salah satu strategi untuk menggenjot produksi minyak mencapai 1 juta barel per harinya, serta meningkatkan produksi gas hingga 12 ribu MMSCFD di tahun 2030.
SKK Migas menyaksikan peresmian Lapangan Merakes Sepinggan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Selasa (8/6). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Lapangan Merakes disiapkan untuk menunjang produksi FPU Jangkrik. Ini dilakukan lewat skema pemakaian fasilitas bersama antara Eni Muara Bakau untuk FPU Jangkrik, dengan Pertamina Hulu Mahakam dan PT Badak melalui penggunaan pipa dan fasilitas existing.
Nantinya, pengembangan proyek dengan nilai investasi Rp 18,5 triliun ini bakal dirancang menggunakan total kandungan dalam negeri mencapai 31,72 persen. Sehingga bisa secara langsung mendongkrak perekonomian nasional.
"Proyek ini akan menghasilkan pendapatan pemerintah sebesar USD 1,6 miliar (setara Rp 22,8 triliun kurs dolar Rp 14.258). Ini juga akan membantu pemenuhan pasokan gas pipa di Kalimantan Timur serta kebutuhan LNG baik domestik maupun ekspor," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai gambaran, kemampuan produksi migas di Tanah Air saat ini baru mencapai 700 ribu barel per hari. Sementara permintaan mencapai 1,4 juta barel, sehingga mesti dipenuhi lewat skema impor.
"Kalau Balikpapan selesai, kita akan nambah 1 juta sampai 1,2 juta barel per hari. Tapi demand di 2030 lebih dari 1,8 juta barel per hari, jadi target 1 juta itu betul dibutuhkan negara kita," pungkas Kepala SKK Migas itu.