Proyek Jambaran-Tiung Biru PT Rekind Mulai Pasok Gas ke Petrokimia Gresik

26 Januari 2023 6:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) PT Rekayasa Industri (Rekind). Foto: Rekind
zoom-in-whitePerbesar
Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) PT Rekayasa Industri (Rekind). Foto: Rekind
ADVERTISEMENT
Anak usaha BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Rekayasa Industri (Rekind), mulai menyalurkan gas bumi ke PT Petrokimia Gresik melalui proyek pengembangan gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB).
ADVERTISEMENT
Rencananya, Petrokimia Gresik akan menyerap gas bumi sebesar 15-17 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Dalam penyaluran gas dari Lapangan JTB, aliran gas ini memanfaatkan pipa transmisi Gresik-Semarang yang dikelola oleh afiliasi subholding gas, yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas).
"Mahakarya Rekind di Proyek Lapangan JTB kini mulai dirasakan kontribusinya, terutama dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan ketahanan pangan yang tengah gencar digaungkan pemerintah," ujar Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih dalam keterangannya, Kamis (26/1).
Lapangan Gas JTB yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia. Dari target 172 MMSCFD yang ditetapkan pemerintah, JTB bisa menghasilkan sales gas sebesar 192 MMSCFD. Artinya, ada selisih tambahan keuntungan untuk negara sebesar 20 MMSCFD.
ADVERTISEMENT
Sebagai gambaran, 1 MMSCFD setara dengan kurang lebih 25 ribu liter Bahan Bakar Minyak (BBM). Jadi, kalau 20 MMSCFD berarti ada sekitar 500 ribu liter BBM per hari sebagai bentuk sumbangsih Rekind dalam meningkatkan pendapatan negara.
Sejak dilakukan tender, Rekind mampu membuat harganya terkendali. Dari sisi capital expenditure (capex), proyek pemurnian gas ini mampu mengurangi capex sebesar USD 200 juta.
Selain menggandeng tenaga kerja lokal, di proyek JTB Rekind sudah menunjuk 268 vendor lokal dengan nilai kontrak sebesar Rp 3,25 triliun. Di proyek ini juga, Rekind mampu menghasilkan nilai TKDN sebesar 40,69 persen, lebih tinggi dari komitmennya sebesar 40,03 persen.
"Melalui kompetensi, komitmen, dan inovasi yang kami kembangkan, Rekind selalu siap men-support penuh pemerintah guna mewujudkan harapan bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan ketahanan energi dan ketahanan pangan bangsa," pungkasnya.
ADVERTISEMENT