Proyek Pembangunan Ibu Kota Baru Dimulai Tahun Ini

26 Februari 2020 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, berbincang dengan para pegawai di acara Coffee Morning, Jumat (12/2). Foto: Dok. Bappenas
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, berbincang dengan para pegawai di acara Coffee Morning, Jumat (12/2). Foto: Dok. Bappenas
ADVERTISEMENT
Master plan atau rancangan induk pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur rencananya dimulai pertengahan tahun ini. Menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, hal itu akan ditandai dengan peletakan batu pertama di lokasi ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
"Mengenai pra master plan atau master plan yang kita harapkan akan selesai pada pertengahan tahun ini untuk memastikan titik nol, memastikan di mana titik nol ibu kota negara. Mudah-mudahan soft groundbreaking bisa dilakukan tahun ini," kata Suharso usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi dan para menteri lainnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/2).
Dalam rapat tersebut, juga dibahas rencana pembuatan obyek yang akan menjadi daya tarik ibu kota baru. Selain itu, beberapa kawasan, seperti kawasan pendidikan juga menjadi pembahasan.
"Jadi, pusat-pusat daya tarik baru yang diperlukan di ibu kota negara ini perlu dikembangkan, termasuk cluster-cluster pendidikan, kesehatan, dan entertainment," ucap Suharso.
"Apakah kita akan bisa menarik atau menempatkan di sana salah satu universitas terbaik di dunia atau di Indonesia, atau kita juga bisa mengajak investasi di bidang rumah sakit yang memang terbaik," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Suharso menambahkan, ia menjamin masyarakat yang tinggal di kawasan ibu kota baru tersebut bisa mendapatkan pekerjaan. Sebab, saat ini pemerintah menargetkan bisa menciptakan hingga 3 juta lapangan pekerjaan baru.
"Orientasinya tentu lapangan pekerjaan di sektor-sektor yang ramah lingkungan, sektor-sektor green, sektor-sektor yang sesuai dengan jalannya SDG's (Sustainable Development Goals)," pungkasnya.