Proyek Properti di Ibu Kota Baru Bakal Dilelang ke Swasta Agar Tak Bebani APBN

9 Februari 2021 16:52 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (kanan) saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (kanan) saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Pemerintah memberikan sinyal pembangunan ibu kota baru negara di Kalimantan Timur akan dilanjutkan lagi.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, pengerjaan awal bisa kembali bergulir saat kasus COVID-19 sudah mulai terkendali. Berdasarkan perkiraan kementeriannya, penanganan pandemi sudah terkendali di bulan September 2020.
"Bagaimana kita bisa kendalikan? artinya tadi kita bisa mencapai R0 0,9 persen dengan vaksinasi dan disiplin. Dengan begitu diharapkan mulai September 2021 wabah sudah terkendali," ujar Suharso dalam virtual conference, Selasa (9/2).
Bila berjalan sesuai rencana, kata Suharso, tahap awal pemindahan ibu kota ini bakal dimulai dari pembangunan sarana perumahan dan perkantoran. Terkait hal ini, dia memberi sinyal bahwa pemerintah berencana memberikan mandat kepada swasta buat mengerjakan.
Tujuannya tak lain supaya tak membebani APBN yang saat ini dimaksimalkan untuk penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Suharso menjelaskan, pemerintah butuh dana yang tak sedikit buat pembangunan perumahan itu. Agar rumah dan perkantoran rampung pada 2024, setidaknya diperlukan dana segar mencapai Rp 500 triliun lebih.
ADVERTISEMENT
"Kita bisa berikan kesempatan swasta untuk ikut masuk dalam kita ambil saja satu pekerjaan, sarana perumahan dan perkantoran. Sarana perumahan dan perkantoran ini pemerintah tidak perlu mengeluarkan anggaran yang besar langsung ratusan triliun, tapi cukup pemerintah itu sewa saja rumah dan kantor kepada investor swasta," ujarnya.
Menurutnya, langkah mengandalkan dana investasi swasta buat pengerjaan proyek itu juga bakal mendatangkan sederet keuntungan terhadap pemulihan ekonomi. Terutama menyokong kembali bergeraknya industri di bidang konstruksi.
Selain itu, juga akan ada jutaan kesempatan kerja yang muncul dari pembangunan tahap awal ibu kota negara ini. Dengan begitu, ia optimistis investasi masuk sekaligus ekonomi terkerek.
"Bappenas telah mencoba menghitung ini, pertama bagaimana tidak mengganggu APBN. Kita ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada swasta, dengan demikian ekonomi bergerak dan kesempatan kerja terbentuk," pungkas Suharso.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini.