news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Proyek Tol Semarang-Demak Merambah Hutan Mangrove, Ini Penjelasan Menteri Basuki

5 April 2021 11:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Basuki Hadimuljono Jajal Tol Brebes Timur-Batang Foto: Novan Nurul Alam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Basuki Hadimuljono Jajal Tol Brebes Timur-Batang Foto: Novan Nurul Alam/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagian proyek jalan tol Semarang-Demak merambah ke wilayah hutan mangrove (Bakau) di pesisir utara Jawa Tengah. Untuk mengatasi dampak negatif dari pembangunan infrastruktur itu, kawasan mangrove seluas 46 hektare akan direlokasi.
ADVERTISEMENT
Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), Basuki Hadimuljono, menyatakan pembangunan jalan tol Semarang-Demak tetap melindungi kawasan mangrove yang berada di pesisir Pantai Utara Jawa.
“Prinsip-prinsip pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan dan berkelanjutan menjadi komitmen Kementerian PUPR mulai dari tahap survei, investigasi, desain, pembebasan tanah (land acquisition), konstruksi, hingga operasi dan pemeliharaan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Senin (5/4).
Dalam upaya meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dari pembangunan tol Semarang-Demak, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Daerah menyiapkan program relokasi lahan mangrove yang berada di sekitar pembangunan Seksi 1 Tol Semarang-Demak ruas Semarang-Sayung. Terdapat 3 lokasi kawasan mangrove yang akan direlokasi dengan total luas kurang lebih 46 hektar.
ADVERTISEMENT
Sistem akar pohon bakau yang kokoh membantu membentuk penghalang alami terhadap gelombang badai dan banjir. Sedimen sungai dan darat terperangkap oleh akar, yang melindungi daerah garis pantai dan memperlambat erosi.
Peninjauan Tol Pantura. Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Selain sebagai paru-paru kota, upaya pelestarian kawasan mangrove tersebut bertujuan untuk mempertahankan fungsi hutan mangrove sebagai habitat flora dan fauna di pesisir Pantai Utara Jawa serta melindungi daerah garis pantai, termasuk mengurangi risiko abrasi.
Tol Semarang-Demak dibangun dengan skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU) sepanjang 27 km akan terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang sekaligus untuk menanggulangi rob yang kerap terjadi di Semarang.
Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak terbagi menjadi dua seksi, yakni Seksi 1 (Semarang/Kaligawe-Sayung) sepanjang 10,69 km merupakan dukungan Pemerintah. Sementara Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 km merupakan tanggung jawab Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak dengan total nilai investasi sekitar Rp 15,3 triliun.
ADVERTISEMENT
Pembangunan tol dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan (KSO) dan konsultan supervisi PT Virama Karya. Tercatat hingga 24 Januari 2021, pembangunan Seksi 1 Semarang-Sayung sudah mulai tahap pembebasan lahan sekitar 2,29 persen, sementara progres konstruksi pembangunan Seksi 2 sudah mencapai 36 persen.
Keberadaan jalan tol Semarang-Demak akan meningkatkan konektivitas di wilayah Jawa Tengah bagian utara sekaligus menghubungkan kawasan-kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata, khususnya Demak sebagai kawasan wisata religi.