PT Bukit Asam Raup Untung Rp 2,4 Triliun Sepanjang 2020, Anjlok 41 Persen

12 Maret 2021 16:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arviyan Arifin. Foto:  Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arviyan Arifin. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bukit Asam Tbk (Persero) atau PTBA meraup untung Rp 2,4 triliun sepanjang tahun lalu, terutama dari penjualan batu bara. Meski begitu, realisasi laba ini turun 41 persen dibandingkan periode 2019 sebesar Rp 4,1 triliun.
ADVERTISEMENT
Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp 17,3 triliun atau turun 20 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 sebesar Rp 21,78 triliun. Sedangkan aset perusahaan tercatat masih kuat berada di angka Rp 24,1 triliun dengan komposisi kas setara kas dan deposito berjangka di atas 3 bulan sebesar Rp 5,5 triliun atau 23 persen dari total aset.
"Di tengah kondisi ekonomi sulit karena pandemi, PTBA masih positif laba Rp 2,4 triliun. Ini cukup menggembirakan sebab di era pandemi banyak perusahaan yang alami kesulitan dan kita bisa keluar dari masalah itu," kata Arviyan dalam konferensi pers PTBA, Jumat (12/3).
Dia mengatakan, kinerja PTBA sepanjang 2020 terdampak oleh pandemi yang menyebabkan penurunan konsumsi energi akibat diberlakukannya lockdown di beberapa negara tujuan ekspor seperti China dan India. Begitu juga dengan kondisi di dalam negeri yang menjadi pasar mayoritas PTBA.
ADVERTISEMENT
Turunnya konsumsi listrik di wilayah besar Indonesia seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa dan Bali juga berdampak turunnya penyerapan batu bara domestik.
Koki menunjukan tabung gas campuran elpiji dengan DME pada pencanangan pembangunan pabrik hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di tambang Peranap PT Bukit Asam di Kabupaten Inhu, Riau. Foto: Antara/M Agung Rajasa
Tahun lalu perusahaan berhasil memproduksi 24,8 juta ton batu bara atau 99 persen dari target 25,1 juta ton. Meski begitu, penjualannya justru mencapai 26,1 juta ton atau naik 5 persen dari target. K
Kinerja angkutan batu bara juga menunjukkan performa yang terjaga dengan kapasitas angkutan batu bara tercatat mencapai 23,8 juta ton naik 3 persen dari target tahun ini.
Menurutnya, masih terjaganya kinerja operasional perusahaan sepanjang 2020 merupakan hasil dari penerapan operational excellence yang berkelanjutan dan perluasan pasar yang menjadi strategi perusahaan dalam menjalankan bisnis di tahun ini.
Efisiensi merupakan salah satu strategi PTBA untuk menjaga dan mencatatkan kinerja positif di tengah volatilitas harga dan berkurangnya permintaan pasokan batu bara.
ADVERTISEMENT
"Beberapa strategi efisiensi yang telah dilakukan PTBA di segala lini adalah dengan terus melakukan upaya penurunan biaya usaha dan pengendalian biaya pokok produksi melalui penerapan optimalisasi di setiap lini operasi. Tanpa efisiensi, kita sulit meraih laba," ucapnya.