PT Bukit Asam Revisi Target Produksi Batu Bara Jadi 25,1 Juta Ton

Ilustrasi kapal tongkang membawa batu bara di sungai Mahakam. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) hingga semester I 2020. Kondisi ini membuat perseroan merevisi target produksi batu bara sepanjang tahun ini.

Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin, mengatakan pihaknya merevisi ke bawah target produksi batu bara dari 30,3 juta ton menjadi 25,1 juta ton sepanjang tahun ini.

"Mempertimbangkan kondisi pasar global di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, dari target awal 30,3 juta ton menjadi 25,1 juta ton," ungkap Arviyan dalam konferensi pers virtual, Rabu (30/9).

Adapun hingga Juni 2020, PTBA telah memproduksi 11,9 juta ton batu bara. Bila dibandingkan dengan realisasi per semester I 2019 yang mencapai 12,8 juta ton, capaian ini menurun 7,03 persen.

Sedangkan, selama semester pertama tahun ini, tercatat kapasitas angkutan batu bara Bukit Asam mencapai 11,7 juta ton. Jumlah ini juta tidak banyak berubah dari periode yang sama tahun lalu.

"Dari sisi produksi, PTBA mampu menghasilkan 12 juta ton hingga Juni 2020 diiringi dengan kinerja angkutan batu bara yang juga menunjukkan performa positif," ujarnya

Ilustrasi tambang batu bara Foto: Sigid Kurniawan/Antara

Adapun selama pandemi ini, Arviyan mencatat adanya tren penurunan permintaan, baik dari dalam negeri yakni dari PT PLN (Persero) serta dari negara-negara tujuan ekspor lainnya.

"Kami perhatikan baik permintaan dalam negeri dan ekspor mengalami penurunan yang luar biasa," ujarnya.

Kondisi tersebut diperparah dengan merosotnya harga batu bara di atas 20 persen. Dia merinci harga batu bara acuan (HBA) turun dari USD 66 per ton di Januari 2020 menjadi USD 52 per ton.

Sepanjang semester I 2020, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun. Angka tersebut anjlok 35,64 persen dibandingkan dengan capaian semester I 2019 yang tercatat sebesar Rp 2,02 triliun.