PT Pos RI Belajar Sistem Logistik E-commerce ke Singapura

12 Maret 2018 12:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Distribusi barang-barang kiriman PT Pos Indonesia (Foto: Ardhana Pragota/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Distribusi barang-barang kiriman PT Pos Indonesia (Foto: Ardhana Pragota/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerja sama dengan Singapura memperdalam pengetahuan terkait jual beli online (e-commerce). Sebagai langkah awal, pemerintah menunjuk PT Pos Indonesia (Persero) belajar di bidang logistik e-commerce dengan salah satu perguruan tinggi di Singapura, yakni Singapore Cooperation Enterprose (SCE) dan Republic Polytechnic Singapore (RP).
ADVERTISEMENT
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Elen Setiadi, mengatakan kerja sama ini merupakan program pemerintah dalam menerapkan sistem logistik nasional, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomoe 26 Tahun 2012 tentang Sistem Logistik Nasional.
Meski secara luas wilayah tak bisa disamakan antara Indonesia dengan Singapura, namun menurut dia Negeri Singa itu memiliki sejumlah riset terkait logistik e-commerce.
"Singapura sangat maju dengan logistik, meski secara wilayah kecil sekali jadi tidak bisa apple to apple dengan Indonesia. Tapi dia punya riset yang kami terapkan dalam bentuk lain," kata Elen di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (12/3).
Salah satu persoalan adalah permintaan barang e-commerce paling banyak berasal dari Pulau Jawa, sekitar 88,42%. Sementara barang asal pengiriman bisa dari berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini yang menyebabkan tingginya biaya logistik e-commerce.
ADVERTISEMENT
"Pengguna banyak di Pulau Jawa, sedangkan barangnya bisa berasal dari mana saja di wilayah Indonesia. Ini kan tantangan untuk koneksi ke Indonesia Timur," jelasnya.
Selanjutnya, Indonesia juga akan belajar dengan Singapura untuk mengurangi biaya logistik pada produk pertanian dan perikanan. Selain itu juga belajar mengenai ketepatan waktu pengiriman.
"Bagaimana mengurangi biaya logistik agar produk perikanan dan pertanian dan sebagainya dan secondary bisa masuk pengangan online. Kedua kapasitas penyedia jasa logistik," jelasnya.
Adapun kerja sama ini akan dilakukan selama dua tahun ke depan. Setelah itu akan dievaluasi kembali apa saja yang telah didapat Pos Indonesia untuk memajukkan e-commerce di dalam negeri.
"Nanti kalau diperlukan ubah regulasi akan kami ubah, tapi dievaluasi dulu dua tahun ini," katanya.
ADVERTISEMENT