PT RNI Impor 80.000 Ton Gula, Dipakai untuk Kebutuhan Ramadhan dan Lebaran

27 April 2020 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gula Produksi BUMN PT RNI. Foto: Dok. RNI
zoom-in-whitePerbesar
Gula Produksi BUMN PT RNI. Foto: Dok. RNI
ADVERTISEMENT
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau PT RNI siap menyalurkan sekitar 80.000 ton Gula Kristal Putih (GKP) secara bertahap ke pasar konsumsi pada kuartal II dan III tahun 2020. Ditargetkan gula tersebut mulai mengisi pasar pada bulan Ramadhan dan Lebaran agar dapat memenuhi lonjakan permintaan.
ADVERTISEMENT
Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha RNI, Febriyanto mengatakan, RNI mendapatkan kuota impor kurang lebih 80.000 ton yang terdiri dari white sugar (Gula Kristal Putih/GKP) sekitar 50.000 metrik ton dan raw sugar (Gula Kristal Mentah) sekitar 30.000 metrik ton.
“Diharapkan pada minggu pertama Ramadhan sudah ada gula yang masuk untuk mengisi pasar konsumsi guna mengimbangi lonjakan permintaan,” ujar Febriyanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/4).
Seorang pekerja di pabrik gula produksi BUMN PT RNI. Foto: Dok. RNI
Febriyanto menjelaskan, untuk GKP setelah tiba akan langsung disalurkan ke pasar konsumsi. Sementara untuk raw sugar akan diproses dan diolah terlebih dahulu menjadi GKP di Pabrik Gula (PG) anak Perusahaan RNI, PT PG Rajawali II.
Sementara itu, VP Pengendalian Usaha I RNI, Nanik Soelistyowati pada kesempatan yang sama mengatakan, selain untuk mengamankan stok gula nasional, kuota raw sugar yang diberikan pemerintah kepada PG berbasis tebu akan berdampak signifikan bagi peningkatan efisiensi biaya produksi dan peningkatan pendapatan.
Pabrik Gula produksi BUMN PT RNI. Foto: Dok. RNI
“Dengan masuknya raw sugar, PG akan memperoleh tambahan bahan baku untuk diolah, sehingga rata-rata hari giling PG bertambah mendekati skala ekonomisnya, yaitu 150 hari atau tahun,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Adapun total produksi BUMN gula ini pada tahun 2019 mencapai 260 ribu ton. Saat ini perkembangan kinerja bisnis gula RNI cukup bersaing dengan industri gula lainnya di Indonesia.
Di wilayah Jawa Timur yang menjadi sumber bahan baku tebu terbanyak nasional, Pabrik Gula RNI unggul dengan produktivitas dan rendemen tertinggi. Market share RNI di pasar gula konsumsi langsung Indonesia mencapai 12 persen.