PT SMF Bukukan Laba Bersih Rp 291 Miliar Hingga Kuartal III 2022

4 November 2022 19:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PT SMF. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PT SMF. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) membukukan laba bersih sebesar Rp 291 miliar hingga kuartal III 2022. Laba perusahaan tersebut berasal dari pendapatan sebesar Rp 1,31 triliun, dikurangi beban dan pajak Rp 1,02 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur SMF Bonai Subiakto mengatakan bahwa aset SMF berhasil mencapai Rp 32,87 triliun pada kuartal III 2022. Liabilitas Perseroan juga mencapai Rp 16,68 triliun atau sedikit rendah akibat adanya penurunan penyaluran pinjaman serta pendanaan pada kuartal III 2022.
"Dengan adanya perkembangan tersebut aset PT SMF mencapai Rp 32,87 triliun pada kuartal ketiga tahun ini," ujar Bonai dalam Media Gathering SMF 2022 di Hotel Kokoon Banyuwangi, Jumat (4/11).
Menurut dia, ekuitas Perseroan tercatat mencapai Rp 16,18 triliun atau sudah lebih tinggi dari akhir tahun 2021 yang sebesar Rp 14,02 triliun. Hal ini disebabkan Perseroan mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Jajaran Direksi PT Sarana Multigriya Finansial dalam Media Gathering SMF 2022 di Hotel Kokoon Banyuwangi, Jumat (4/11/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Ia mengungkapkan, pada tahun 2022 terdapat tiga kegiatan utama yang dilakukan SMF sesuai mandat pemegang saham, yakni sekuritisasi, penyaluran pinjaman dan pendanaan. Meski begitu, dari sisi sekuritisasi belum terdapat realisasi hingga kuartal III 2022.
ADVERTISEMENT
Sekuritisasi SMF, sambungnya, masih berada dalam proses dan harapannya akan selesai di kuartal keempat tahun ini. Adapun realisasi penyaluran pinjaman telah mencapai Rp 6,88 triliun yang meliputi komersial Rp 3,36 triliun dan FLPP Rp 3,51 triliun.
Sementara itu, dari sisi pendanaan realisasinya mencapai Rp 3,9 triliun yang dikurangi dari tahun lalu, karena penyaluran pinjaman yang juga tidak terlalu besar pada kuartal III 2022.
"Harapannya ini bisa kami penuhi hingga akhir tahun. Namun demikian jika dibanding tahun lalu memang terdampak efek dari kondisi makro dengan penurunan kredit di pasar primer atau KPR yang baru dirasakan SMF pada tahun ini," pungkas dia.