PTBA dan Air Product Tandatangani Kontrak Proyek Gasifikasi Batu Bara Bulan Ini

6 November 2020 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tambang batu bara Foto: Sigid Kurniawan/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tambang batu bara Foto: Sigid Kurniawan/Antara
ADVERTISEMENT
PT Bukit Asam Tbk (Persero) atau PTBA bakal melakukan tanda tangan kontrak dengan perusahaan Air Product dari Amerika Serikat. Tanda tangan kontrak ini dilakukan untuk proyek gasifikasi batu bara yang akan dibangun di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan, nilai investasi untuk proyek ini mencapai USD 2,1 miliar. Tapi, perseroan tidak ikut menyuntikkan dana dalam investasi itu, murni dilakukan Air Product.
"Kita harapkan bisa tanda tangan November tahun ini apabila kesepakatan bisnisnya kita sepakat. Investasi dilakukan partner kita, kewajiban PTBA adalah supply batu bara (ke dalam proyek ini)," kata dia dalam konferensi pers Paparan Kinerja Kuartal III 2020 secara virtual, Jumat (6/11).
Gasifikasi yang mengubah batu bara menjadi gas ini memiliki banyak produk turunan. Salah satunya Dimethyl Ether (DME) untuk menggantikan bahan baku LPG yang selama ini masih impor.
Di dalam proyek ini, DME yang dihasilkan PTBA dan Air Product akan dibeli PT Pertamina (Persero). Mengenai harga DME, kata dia harus memiliki keekonomian bagi semua pihak, termasuk masyarakat yang menjadi konsumen terakhir LPG.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arviyan Arifin. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Tapi, dia belum bisa membeberkan berapa harga DME yang dipatok dalam proyek ini. Gasifikasi batu bara dilakukan di Indonesia karena bisa memanfaatkan batu bara berkalori rendah yang jumlahnya banyak di Indonesia. Jika proyek ini jalan, lapangan cipta baru juga akan tercipta sebab selain DME, produk turunan lainnya dari gasifikasi cukup banyak.
ADVERTISEMENT
"Begitu jadi gas, bisa diolah jadi metanol, lalu DME. Dari metanol juga bisa jadi amonia lalu diubah jadi pupuk urea. Bisa diubah juga jadi polipropilen dan polyester. Di China itu benang dari polyester dibuat pakai batu bara. Kalau selama ini kan dari crude oil, sekarang dari batu bara," kata dia.
Meski PTBA tidak ikut urunan dalam investasi yang dikeluarkan Air Product, perseroan bisa mendapatkan saham di perusahaan patungan (joint venture) bersama Pertamina. Opsi saham diberikan setelah proyek ini berjalan 1 tahun dan berhasil melakukan gasifikasi.
"Jangka panjangnya, proyek ini BOOT (skema Build, Operate, Own, Transfer). Jadi setelah 20 tahun ini akan dimiliki JV PTBA dan Pertamina," ujarnya.
Proyek gasifikasi batu bara PTBA merupakan transformasi perusahaan untuk meninggalkan bisnis model yang dijalankan selama ratusan tahun yaitu hanya menggali batu bara dan menjualnya. Transformasi bisnis dilakukan sesuai arahan pemerintah untuk melakukan hilirisasi pada produk komoditas yang selama ini hanya dijual mentah.
ADVERTISEMENT