Pulihkan Ekonomi, Sri Mulyani Perkuat Kerja Sama Internasional

20 September 2020 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara di depan Presiden dan Wakil Presiden Foto: Instagram @smindrawati
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara di depan Presiden dan Wakil Presiden Foto: Instagram @smindrawati
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti serangkaian pertemuan internasional membahas penanganan pandemi COVID-19. Mulai dari Pertemuan Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan negara G20, Pertemuan Menteri Keuangan serta Gubernur Bank Sentral ASEAN+3, hingga sidang tahunan Asian Development Bank (ADB) yang digelar dari 16-18 September 2020.
ADVERTISEMENT
Beberapa pertemuan yang ia ikuti secara virtual tersebut, bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam hal pemulihan ekonomi dari dampak pandemi. Negara anggota G20 menyepakati kerja sama penanganan dampak corona terhadap sektor ekonomi, sosial, dan kesehatan.
Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani menekankan pentingnya penguatan investasi dalam kesiapan dan respons menghadapi pandemi. Ia juga menyampaikan beberapa langkah yang telah dilakukan di Indonesia dalam membantu sektor UMKM dan dunia usaha, hingga masyarakat yang terdampak.
"Langkah tersebut membutuhkan alokasi anggaran yang besar, yang menuntut dilakukannya penajaman prioritas anggaran serta tetap menjaga keberlangsungan fiskal," ujar Sri Mulyani dalam pertemuan yang digelar Kamis (17/9).
com-Sri Mulyani Foto: dok. kemdikbud.go.id
Sedangkan dalam sidang tahunan ADB, negara-negara peserta membahas skema hibah untuk membantu negara miskin dan rentan di kawasan Asia Pasifik. Dalam pertemuan itu, disepakati besaran dana Asian Development Fund periode 13 sebesar USD 4 miliar. Di mana Indonesia sebagai pemegang saham terbesar ke-6 di ADB, menyumbang sebesar USD 12 juta atau setara Rp 178 miliar.
ADVERTISEMENT
"Pada masa pandemi, ADB menyetujui fast track financing program senilai USD 1,5 miliar untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19 terhadap kesehatan masyarakat, mata pencaharian, dan perekonomian," ujar Sri Mulyani.
Sementara terkait kerja sama dengan Negara ASEAN (termasuk Korea, Jepang, dan China) atau ASEAN+3, Indonesia mendorong penguatan kawasan regional untuk membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Termasuk kerja sama di sektor pembiayaan infrastruktur dan asuransi.