PUPR Akan Perbaiki 36 Ribu Rumah yang Rusak Akibat Gempa Lombok

20 Agustus 2018 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kedua dari kiri) tinjau bangunan masjid yang rubuh akibat gempa bumi, Lombok, Selasa (14/8/2018). (Foto: biro press)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kedua dari kiri) tinjau bangunan masjid yang rubuh akibat gempa bumi, Lombok, Selasa (14/8/2018). (Foto: biro press)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) akan membangun kembali seluruh rumah milik warga yang terdampak gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan teknologi anti gempa.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan, pihaknya saat ini memiliki teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang telah terbukti kuat dalam menghadapi guncangan gempa.
“Ada RISHA yang siap diaplikasikan. Sebelumnya pernah dipakai di lokasi yang terkena gempa,” ujar Danis saat ditemui di kantornya, Kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (20/8).
Sejumlah anggota Basarnas  berusaha mengevakuasi jenazah korban yang meninggal akibat tertimbun reruntuhan Masjid Jabal Nur yang rusak akibat gempa bumi di Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8/2018).  (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah anggota Basarnas berusaha mengevakuasi jenazah korban yang meninggal akibat tertimbun reruntuhan Masjid Jabal Nur yang rusak akibat gempa bumi di Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Dia membeberkan, saat ini terdapat 20 contoh bangunan RISHA yang terdapat di Lombok. Adapun bangunan tersebut ditampilkan di Polsek dan Puskesmas agar masyarakat mengetahui bangunan RISHA yang akan diterapkan.
“Akan menyusul lagi (jumlah contoh RISHA). Rumah masyarakat yang rusak kami identifikasi kurang lebih 36 ribu yang rusak berat. Mudah-mudahan dalam waktu 1 tahun selesai,” paparnya.
Tak hanya rumah, menurut Danis, teknologi RISHA nantinya juga akan diterapkan pada bangunan fasilitas umum seperti masjid, fasilitas kesehatan, dan sekolah. Hal itu dilakukan agar masyarakat dalam beraktivitas tak takut akan gempa.
ADVERTISEMENT
“Ini butuh proses, saya perkirakan fasilitas publik bisa selesai 2 tahun. Kuncinya bagaimana masyarakat bisa diajak gotong-royong membangun agar cepat,” kata Danis.