Pupuk Indonesia Siapkan Strategi Antisipasi Resesi Global di 2023

18 Oktober 2022 16:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direksi Pupuk Indonesia mengecek kios pupuk komersial di Canggu, Bali. Foto: Dok. Pupuk Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Direksi Pupuk Indonesia mengecek kios pupuk komersial di Canggu, Bali. Foto: Dok. Pupuk Indonesia
ADVERTISEMENT
PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan strategi untuk mengantisipasi ancaman resesi global di tahun depan. Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan, pihaknya sudah memastikan ketersediaan bahan baku pupuk, seperti kalium dan phospat, yang berasal dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Untuk NPK, unsur phospat dan kalium harus impor. Kalau resesi kadang-kadang harga komoditas naik mungkin, itu bahan baku kita impor. Tapi kami sudah mencanangkan strategi bagaimana dapatkan bahan baku pupuk dari luar negeri dengan harga kompetitif," ujar Bakir usai mengecek kios pupuk nonsubsidi di Canggu, Bali, Selasa (18/10).
Bakir melanjutkan, Pupuk Indonesia terus berkomitmen agar kebutuhan pupuk petani bisa terpenuhi. Tak hanya itu, kebutuhan pupuk di sektor individu dan ritel juga diharapkan akan tetap terpenuhi.
"Intinya kami dari Pupuk Indonesia akan melayani petani dengan baik, subsidi, nonsubsidi, maupun ibu-ibu atau sektor lainnya," jelasnya.
Secara umum, Bakir berharap resesi global tak akan berimbas ke sektor pertanian domestik. Sebab menurutnya berdasarkan pengalaman situasi global yang tak menentu, pertanian justru menjadi salah satu sektor yang tumbuh positif.
ADVERTISEMENT
"Mungkin, mudah-mudahan bahwa kalau terjadi resesi, kami optimistis resesi enggak akan sentuh pertanian. Tapi ini kesempatan yang bagus juga untuk pengusaha pupuk komersial bahwa jangan terlalu khawatir terhadap resesi untuk sektor pertanian," tambahnya.
Pupuk Indonesia tercatat sudah menyalurkan pupuk subsidi sebanyak 5,56 juta ton per 3 Oktober 2022 atau sudah mencapai 69,2 persen dari alokasi yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian. Dari angka tersebut, realisasi penyaluran pupuk Urea tercatat sebesar 2,88 juta ton, pupuk NPK sebanyak 2,06 juta ton, pupuk SP-36 sebanyak 163.467 ton, pupuk ZA sebanyak 220.439 ton, dan pupuk organik sebanyak 233.889 ton.