Pupuk Kaltim Targetkan Dominasi Pasar Asia Pasifik

7 Juni 2022 15:14 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut PT Pupuk Kaltim Rachmad Pribadi. Foto: Dok. Arifin Asydad
zoom-in-whitePerbesar
Dirut PT Pupuk Kaltim Rachmad Pribadi. Foto: Dok. Arifin Asydad
ADVERTISEMENT
Industri petrokimia yang memiliki peran besar sebagai penggerak utama perekonomian di masa mendatang, merupakan salah satu industri prioritas nasional.
ADVERTISEMENT
Sebagai pemain terdepan di industri petrokimia yang juga menyokong ketahanan pangan nasional, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) atau Pupuk Kaltim terus memaksimalkan peran krusialnya dalam mentransformasi industri petrokimia domestik.
Bermodalkan kapasitas produksi perusahaan, ekosistem inovasi, SDM unggul serta rekam kinerja positif selama 44 tahun berdiri, PKT siap melaju dan memimpin pusaran pasar global.
Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi, optimistis bisa memanfaatkan peluang dari prospek pasar petrokimia dengan kemampuan produksi dan teknologi kompleks yang dimiliki, juga dimotori inovasi dan SDM unggul.
Rahmad mengatakan perusahaan mampu menyediakan produk-produk pupuk untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik maupun memaksimalkan peluang di pasar global.
"Tren permintaan juga kami prediksi terus meningkat seiring bertambahnya populasi global yang tentu meningkatkan suplai pangan. Tren tersebut juga tercermin dalam kinerja positif perusahaan yang kami pertahankan di kuartal pertama tahun ini," kata Rahmad dalam kegiatan Kunjungan Pabrik PKT di Bontang bersama pimpinan media.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2021 PKT berhasil meraup laba setelah pajak sebesar Rp 6,17 triliun, tertinggi dalam sejarah berdirinya perusahaan. Kinerja positif selama tahun 2021 mampu dipertahankan di awal tahun ini.
Pada kuartal pertama tahun 2022, PKT berhasil mencatatkan laba setelah pajak mencapai Rp 3,19 triliun, naik hampir 4 kali lipat dibanding kuartal pertama tahun 2021 (Y.o.Y). Bahkan, selama bulan April saja, laba Pupuk Kaltim telah mencapai Rp 2 triliun.
Kinerja positif tersebut tidak lepas dari penerapan growth strategy yang dipersiapkan oleh PKT yang berfokus pada 3 pilar utama, yakni pertama keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur.
Kedua, keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia serta energi terbarukan dan ketiga keunggulan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global.
Kapal pengekspor amoniak produksi PT Pupuk Kaltim (Persero). Foto: Dok. Pupuk Kaltim
Ketiga strategi tersebut juga diterapkan perusahaan untuk meraih keseimbangan antara 3P (People, Planet, Profit).
ADVERTISEMENT
Saat ini memiliki 13 Pabrik di dalam kawasan seluas 443 hektar di Bontang, Kalimantan Timur. Rinciannya 5 pabrik Amoniak, 5 pabrik Urea, 1 pabrik NPK Fused Granulation, 1 pabrik NPK Blending, dan pabrik 1 boiler batu bara.
Dengan kapasitas produksi sebanyak 3,43 juta ton Urea dan 2,74 juta ton Amoniak setiap tahun, menjadikan PKT memegang posisi produsen Urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Untuk NPK sendiri, PKT memiliki kapasitas sebesar 300 ribu ton per tahun.
Direktur Operasi dan Produksi PKT, Hanggara Patrianta, mengatakan untuk mempertahankan konsistensi kinerja positif produktivitas, keunggulan operasional diperkuat dengan menanamkan kultur inovasi di internal PKT.
"Salah satu contohnya adalah menggiatkan proses riset dan implementasi beragam teknologi mutakhir yang ditujukan untuk memberikan efisiensi energi dan pemakaian bahan baku, seperti dengan dilakukannya proses revitalisasi unit ammonia Pabrik-2 yang nantinya dapat menurunkan pemakaian gas bumi hingga 4 mmbtu/ton," katanya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, transformasi digital juga tidak luput dari agenda transformasi perusahaan. Transformasi digital menyeluruh dilakukan mulai dari produksi, distribusi, hingga teknologi pemupukan yang terbukti memacu pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan.
Selama pandemi, PKT telah membuat 16 aplikasi dan berhasil meningkatkan produktivitas hingga 141 persen. "Tentunya kami sangat bangga atas berbagai capaian perusahaan ini," katanya.
Namun demikian, kata Hanggara, capaian-capaian tersebut tidak lepas dari pemenuhan peran utama terhadap kemajuan dan keberlanjutan sektor pertanian domestik dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
Selain itu, juga menjaga rantai pasok pupuk subsidi di dalam wilayah tanggung jawab perusahaan, sesuai dengan alokasi yang ditetapkan dari pemerintah.
Pertemuan pemimpin media dengan Dirut PT Pupuk Kaltim. Foto: Dok. Arifin Asydad
Fokus pada Aspek ESG dan Memberikan Nilai Tambah bagi Masyarakat Sekitar
ADVERTISEMENT
Selain keunggulan operasional dan inovasi teknologi yang dimiliki, aspek keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat yang sesuai dengan kaidah ESG (Environment, Social, and Governance) turut menjadi prioritas perusahaan.
Hal ini tertuang pada visi dan misi CSR perusahaan dengan konsep Creating Shared Value (CSV) yang fokus pada 3 pilar utama, yakni pembangunan ekonomi (UMKM), kesehatan masyarakat, dan pendidikan.
Komitmen ini juga diwujudkan dalam berbagai program yang telah dijalankan PKT di wilayah tempat perusahaan beroperasi di kota Bontang.
Rinciannya, dari sisi teknologi pertanian, PKT telah menerapkan digitalisasi secara menyeluruh yang akan diperkuat melalui pemanfaatan big data dalam program MAKMUR, program kemitraan pertanian terpadu yang dipelopori oleh PKT, dan bertujuan untuk memberikan solusi khusus untuk pertanian melalui alokasi sumber daya yang lebih baik dan peningkatan kemandirian.
ADVERTISEMENT
Sementara dari aspek sosial dan pendidikan, PKT telah mencanangkan program Beasiswa Pendidikan Vokasi Industri (setara D1) bagi anak-anak di Indonesia timur yang telah dilaksanakan selama 2 tahun terakhir.
Selain mendapat ijazah setara Diploma 1, para peserta yang dinyatakan kompeten nantinya akan menerima sertifikat profesi dari PKT maupun Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Untuk aspek ekonomi, terdapat beragam mitra binaan usaha mandiri masyarakat di Bontang. Bahkan di tahun 2022, tiga mitra binaan PKT; Budidaya tanaman obat keluarga oleh kelompok Makrifah Herbal, Inkubator Bisnis Permata Bunda, dan LPK Suvi Training; telah berhasil menjadi lembaga independen (exit strategy) setelah dinilai mampu untuk berusaha secara mandiri di berbagai sektor yang dikembangkan selama masa pembinaan oleh PKT dalam jangka waktu 4-5 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Hasil dari berbagai kegiatan itu juga disebut telah membuahkan respons positif dari masyarakat. Berdasarkan hasil survei kepuasan lingkungan yang dilakukan tahun 2021, ragam program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PKT dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan engagement perusahaan dengan stakeholder mampu mencapai nilai 89,62 persen.
Dalam menjalankan bisnisnya, Rahmad memastikan PKT senantiasa berkomitmen memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder kami, termasuk masyarakat dan lingkungan sekitar tempat pabrik beroperasi.
"Berbagai upaya yang telah kami lakukan juga membuahkan hasil nyata yang sangat baik. Kami berharap bahwa dengan berbagai strategi, keunggulan, dan keberlanjutan yang menjadi komitmen perusahaan, PKT akan mampu mendominasi pasar Asia Pasifik dalam 5 tahun ke depan," kata Rahmad.