Purbaya Minta BEI Bereskan Saham Gorengan: Investor Kecil Rugi

9 Oktober 2025 10:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Purbaya Minta BEI Bereskan Saham Gorengan: Investor Kecil Rugi
Menkeu Purbaya meminta BEI bereskan saham gorengan, sebut banyak investor kecil merugi.
kumparanBISNIS
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa usai acara Dialog Pelaku Pasar Modal di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (9/10/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa usai acara Dialog Pelaku Pasar Modal di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (9/10/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meminta Bursa Efek Indonesia (BEI) menertibkan praktik perdagangan saham "gorengan" yang dinilai merugikan investor ritel.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Purbaya usai menghadiri Dialog Pelaku Pasar Modal Bersama Menteri Keuangan RI di BEI, Jakarta, Kamis (9/10) pagi. Acara tersebut dihadiri pelaku pasar, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta direksi sejumlah perusahaan terbuka.
“Tadi kita membahas itu program-program ekonomi pemerintah seperti apa ke depan dan bagaimana memastikan programnya akan berkesenambungan dalam pengertian gak one shot terus mati tapi jalan terus ke depan,” ujar Purbaya.
Dalam dialog tersebut, Purbaya mengungkapkan BEI sempat meminta insentif dari pemerintah. Namun, dia menekankan insentif baru diberikan jika bursa sudah menata perilaku investor dan memastikan pasar berjalan dengan tertib.
"Dia (BEI) minta insentif. Saya bilang belum akan saya kasih sebelum dia rapihkan kondisi pasar modal kita, di mana banyak yang goreng-goreng tapi santai saja, masih lenggang kangkung. Karena investor kecil jadi rugi kan," kata Purbaya.
ADVERTISEMENT
Istilah saham gorengan merujuk pada saham yang harganya digerakkan secara tidak wajar oleh pihak tertentu melalui transaksi buatan untuk menciptakan kesan seolah-olah saham tersebut ramai diminati.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa usai acara Dialog Pelaku Pasar Modal di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (9/10/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
Harga saham seperti ini biasanya naik turun tajam tanpa didukung kinerja fundamental perusahaan, sehingga berisiko tinggi untuk investor ritel.
Ketika ditanya mengenai bentuk insentif yang diajukan bursa, Purbaya mengatakan belum ada keputusan final. BEI, kata dia, meminta beberapa jenis insentif termasuk terkait pajak. Namun pemerintah masih menunggu langkah konkret dari BEI dalam membenahi kondisi pasar.
“Sekarang belum, dia minta macam-macam, (seperti) pajak, tapi saya bilang begini kalau saya bisa merapikan pegawai pajak saya sehingga gak macam-macam lagi ke depan harusnya concern mereka [BEI] dah hilang. Tapi kalau saya sudah merapikan masih ada masalah lagi dia [BEI] bisa menghadap saya lagi saya lihat insentif apa yang cocok buat mengembangkan dan mendukung pertumbuhan industri pasar modal di Indonesia,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Purbaya menegaskan pembenahan tata kelola di pasar modal harus menjadi prioritas sebelum pemerintah memberikan dukungan fiskal dalam bentuk apa pun.