Putin: Negara Barat yang Kacaukan Produksi Pertanian Global

1 Juli 2022 8:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat bertemu Presiden Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat bertemu Presiden Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin menyinggung soal masalah pangan global saat bertemu dengan Presiden Jokowi di Moskow, Rusia, Kamis (30/6) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Putin menilai, ketidakseimbangan pasar pangan dunia adalah konsekuensi langsung dari kebijakan ekonomi makro yang tidak bertanggung jawab dari beberapa negara.
Menurut Putin, alih-alih mengakui kebijakan ekonominya salah arah, negara-negara Barat semakin mengacaukan produksi pertanian global dengan pembatasan pada pasokan pupuk Rusia dan Belarusia.
"Negara-negara Barat semakin mengacaukan produksi pertanian global dengan memberlakukan pembatasan pada pasokan pupuk Rusia dan Belarusia, menghambat ekspor biji-bijian Rusia ke pasar dunia, dan memperumit asuransi kapal dengan biji-bijian dan bank. Pembayaran berdasarkan kontrak perdagangan," kata Putin dalam keterangannya yang dikutip Jumat (1/7).
Dalam kesempatan itu, Putin menekankan bahwa Rusia telah dan tetap menjadi salah satu produsen dan eksportir makanan utama dunia. Dia mengatakan Rusia memasok produk pertanian ke 161 negara.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi saat bertemu Presiden Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Tahun lalu, kata Putin, Rusia mengekspor lebih dari 43 juta ton biji-bijian, termasuk 33 juta ton gandum. "Tahun ini, kami mengharapkan panen biji-bijian yang baik, yang akan memungkinkan kami untuk meningkatkan pasokan kami ke pasar eksternal hingga 50 juta ton," katanya.
Putin memastikan Rusia siap sepenuhnya memenuhi permintaan produsen pertanian di Indonesia dan negara-negara sahabat lainnya untuk pupuk nitrogen, fosfor dan kalium serta bahan baku untuk produksi mereka.
"Pangsa pupuk mineral Rusia di pasar dunia mencapai 11 persen dan melebihi 20 persen dalam beberapa varietas. Tahun lalu, kami mengirim 37 juta ton produk ini ke luar negeri," ujarnya.
Putin menegaskan Rusia akan terus memenuhi dengan itikad baik semua kewajiban kontraktual untuk pasokan makanan, pupuk, sumber daya energi, dan barang-barang penting lainnya.
ADVERTISEMENT
"Dalam konteks ini, kami menganggap penting untuk memulihkan rantai pasokan yang terganggu oleh sanksi," katanya.