news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ramai Atribut Militer Pejabat ATR/BPN, Menteri Hadi Tjahjanto Buka Suara

2 Agustus 2022 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
67
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jajaran Kementerian ATR/BPN diberi atribut baru berupa baret, tongkat komando, hingga tanda pangkat. Foto: Instagram/@kementerian.atrbpn
zoom-in-whitePerbesar
Jajaran Kementerian ATR/BPN diberi atribut baru berupa baret, tongkat komando, hingga tanda pangkat. Foto: Instagram/@kementerian.atrbpn
ADVERTISEMENT
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto akhirnya buka suara soal polemik atribut baru pejabat di kementeriannya yang bernuansa militer. Atribut itu mulai dari baret, tanda kepangkatan, dan tongkat komando.
ADVERTISEMENT
Hadi mengatakan pihaknya sudah diberi mandat khusus dari Jokowi untuk percepatan sertifikat tanah, kemudian juga untuk menyelesaikan masalah konflik dan sengketa agraria hingga mafia tanah. Atribut itu, kata dia, salah satu cara untuk selesaikan mandat Jokowi.
"Ini adalah salah satu bentuk terobosan saya untuk segera menyelesaikan (masalah tersebut), sehingga saya harus memberikan wajah baru. Tidak mengubah, hanya memberi kepercayaan, performance bahwa dia punya tanggung jawab," kata Hadi saat membagikan sertifikat tanah di Kelurahan Semper Barat, Jakarta Utara, Selasa (2/8).
Jajaran Kementerian ATR/BPN diberi atribut baru berupa baret, tongkat komando, hingga tanda pangkat. Foto: Instagram/@kementerian.atrbpn
Hadi menjelaskan, untuk atribut seragam, dia tak mengubah warnanya. Sementara tanda kepangkatan hanya diubah warna dasarnya menjadi warna biru. Adapun yang dia tambahkan adalah atribut baret berwarna hitam.
"Supaya lebih kelihatan bahwa ini adalah anggota atau petugas BPN di lapangan, sehingga masyarakat bangga melihat ada petugas datang," kata Hadi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya dibekali atribut baru, Hadi juga berpesan kepada jajarannya agar memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan ramah.
"Jelas saya sampaikan, komunikasi dengan masyarakat harus sopan santun, mendengar apa keinginan rakyat, apalagi dengan berseragam yang gagah," pungkasnya.