Ramai Berita Corona, Supermarket di Apartemen Pramuka Masih Normal

2 Maret 2020 20:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana supermarket di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, Senin (2/3).  Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana supermarket di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, Senin (2/3). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo telah mengumumkan dua WNI terpapar virus corona, Senin (2/3). Mereka adalah ibu dan anak yang tinggal di Depok, Jawa Barat, dan tengah dirawat di RSPI Saroso, Sunter, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
Pengumuman tersebut membuat beberapa foto kepanikan warga berbelanja di supermarket dan swalayan tersebar di media sosial. Benarkah banyak warga panik?
Pantauan kumparan di salah satu supermarket di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, tak ada kepanikan. Pengunjung masih berbelanja dengan normal.
Antrean di tiga kasir memang tampak panjang, tapi barang-barang yang dibeli dalam keranjang besar belanja tak melebihi kapasitas. Banyak juga pengunjung membeli dengan keranjang sedang.
Salah satu pengunjung di sini, Laras, mengatakan kedatangannya ke supermarket hari ini selepas bekerja bukan karena panik terkait berita virus corona. Dia hanya menyetok barang-barang yang sudah habis seperti tisu dan sabun mandi.
"Enggak panik karena itu, tapi memang agak ke trigger dikit nyari antiseptik, hand sanitizer. Cuma habis, enggak ada sama sekali di sini," kata dia saat ditemui kumparan.
Suasana supermarket di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, Senin (2/3). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Kata dia, pembersih tangan itu memang susah dicari belakangan ini, apalagi ditambah pengumuman Jokowi tadi pagi. Dia juga sudah mengecek ke berbagai drug store seperti Guardian dan apotek tapi tak ketemu.
ADVERTISEMENT
Masker pun tak kalah langka. Dia bilang ada beberapa masker dijual dengan motif yang lebih bagus, tapi harganya jauh lebih mahal. Pun dengan barang yang dijual di online, lebih mahal lagi.
"Tadi cek hand sanitizer yang biasa murah, harganya sudah Rp 100 ribu," ucapnya
Pengunjung lain, Riska, mengaku malam ini berbelanja ke sini karena sedikit terpengaruh berita hari ini. Dia pun menyetok beberapa makanan instan, tapi tak banyak seperti yang beredar di media sosial.
Dia juga belanja bulanan seperti biasa dan ikut mencari cairan pencuci tangan. Tapi, tak ketemu.
Suasana supermarket di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, Senin (2/3). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
"Hand sanitizer sudah habis semua. Hand wash ada tapi merek lain, yang Detol tadi cuma tinggal dua," tutur kerja yang ditinggal di Salemba, Jakarta Pusat, tak jauh dari supermarket.
ADVERTISEMENT
Sementara Ayuni, ibu rumah tangga, mengaku datang ke sini karena untuk belanja bulanan. Jadi barang yang dibeli banyak, mulai dari beras 5 kilogram 3 pack, telur dua kg, minyak goreng empat liter, dan berbagai macam kebutuhan lainnya seperti pampers.
"Biasa ini bebelian kebutuhan buat anak-anak juga," sebut Ayuni.
kumparan mengecek di berbagai rak seperti beras memang masih terisi penuh, pun dengan minyak goreng, telur, dan susu. Hanya saja untuk rak mie instan, untuk merek Indomie dan Mie Sedaap lebih dikit stoknya dibandingkan mi yang lain.

APRINDO Minta Masyarakat Tak Panik Belanja

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Roy N. Mandey berharap dan menghimbau masyarakat Indonesia untuk tidak melakukan panic buying akibat fobia, untuk berbelanja kebutuhan-kebutuhannya di toko-toko ritel modern.
ADVERTISEMENT
Kata dia, anggota peritel APRINDO (toko modern), selalu siap untuk hadir dan cukup dalam memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
"Dikarenakan tindakan yang over atau berlebihan ini justru membuat kepanikan atau fobia baru lainnya yang tidak perlu terjadi, disaat sebenarnya seluruh kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi dan tercukupi dengan baik," ujar Roy dalam keterangan tertulisnya.
Suasana pusat perbelanjaan di Plaza Indonesia, Jakarta, Senin (2/3). Foto: Paulina Heramarindar/kumparan
Lebih lanjut, Roy mengatakan beberapa hal yang terpenting antara lain bagaimana kita bisa menjaga kesehatan diri serta keluarga tidak cepat terpengaruh oleh kabar hoaks maupun berita yang tidak terpercaya yang di viralkan oleh oknum. Dia menegaskan masyaraka hanya percaya dan mengikuti berita yang disampaikan oleh Kementerian dan Lembaga Pemerintah yang secara langsung disiarkan melalui jaringan media & televisi terpercaya dan kompeten ke seluruh wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Roy juga meminta agar peritel anggota APRINDO terus dan tetap melayani kebutuhan masyarakat serta mengambil tindakan atau kebijakan yang dianggap perlu untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat dapat terlayani dengan cukup dan baik.