Ramalan Jokowi soal Akhir Game of Thrones dan Kondisi Ekonomi Global

12 Oktober 2018 10:45 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Annual Meetings IMF dan World Bank Group Plenary Session di BNDCC, Bali. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Annual Meetings IMF dan World Bank Group Plenary Session di BNDCC, Bali. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo meramalkan soal akhir serial Game of Thrones yang akan selesai pada tahun depan. Menurut dia, pada akhir cerita dalam season 7 ini pertarungan akan memberikan pesan moral yang sarat makna.
ADVERTISEMENT
“Tahun depan kita akan menyaksikan season terakhir serial Game of Thrones. Saya bisa perkirakan bagaimana akhir ceritanya. Saya yakin ceritanya akan berakhir dengan pesan moral konfrontasi dan perselisihan akan mengakibatkan penderitaan. Bukan hanya bagi yang kalah, namun juga yang menang,” kata Jokowi pada acara Opening Plenary Pertemuan Tahunan IMF-World Bank, di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat (12/10).
Lebih lanjut, kata Jokowi, ketika kemenangan sudah dirayakan dan kekalahan sudah diratapi, barulah kemudian kedua-duanya sadar bahwa kemenangan maupun kekalahan dalam perang selalu mendapat hasil sama: dunia yang porak poranda. Sama dengan perang dagang yang mengacaukan perekonomian dunia.
Jokowi menilai tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan di tengah kehancuran. Tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi yang terbesar di tengah dunia yang tenggelam.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin menegaskan bahwa saat ini kita masuk pada Season Terakhir dari pertarungan ekspansi ekonomi global yang penuh rivalitas dan persaingan. Bisa jadi situasinya lebih genting dibandingkan krisis finansial global sepuluh tahun yang lalu,” jelasnya.
Presiden Jokowi saat melakukan Opening Remarks di Annual Meetings IMF-WB 2018 di Bali, Jumat (12/10/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat melakukan Opening Remarks di Annual Meetings IMF-WB 2018 di Bali, Jumat (12/10/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Serial yang sudah menghasilkan puluhan episode ini seperti mereprentasikan kondisi ekonomi global saat ini di mana banyak pertarungan antar negara yang mengakibatkan negara lain sengsara.
Karena itu, dia mengatakan dunia bergantung pada para pembuat kebijakan moneter dan fiskal dunia untuk menjaga komitmen kerja sama global. Dia juga berharap semua orang yang hadir dalam pertemuan IMF-World Bank 2018 ini berkontribusi mendorong para pemimpin dunia untuk menyikapi keadaan ini secara tepat.
“Diperlukan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang mampu menyangga dampak dari perang dagang, disrupsi teknologi, dan ketidakpastian pasar. Saya harap pertemuan tahunan kali ini berlangsung produktif. Saya harap Anda semua mampu menyerap tenaga dan memetik inspirasi indahnya alam Bali dan Indonesia. Untuk menghasilkan kejernihan hati dan pikiran dalam memperbaiki kondisi finansial global untuk kebaikan bersama,” tutupnya.
ADVERTISEMENT