Rata-rata Harga Minyak Mentah RI Turun Jadi USD 70,12 per Barel di Mei 2023

7 Juni 2023 8:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kilang Minyak Pertamina, Refinary Unit VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
 Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kilang Minyak Pertamina, Refinary Unit VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Mei 2023 ditetapkan pada angka USD 70,12 per barel, turun sebesar USD 9,22 per barel dari USD 79,34 per barel pada April 2023.
ADVERTISEMENT
Penetapan ICP Mei 2023 sebesar USD 70,12 per barel, tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 216.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Mei 2023 tanggal 5 Juni 2023.
Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dalam Executive Summary (exsum) menyampaikan beberapa faktor penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional yakni kekhawatiran atas kondisi perekonomian dunia akibat inflasi, suku bunga, dan utang AS yang tinggi.
Hal ini memicu kekhawatiran resesi global dan menurunkan permintaan minyak. Lebih lanjut, kondisi tersebut juga memicu penurunan margin kilang secara global pada kuartal I tahun 2023.
Selain itu, International Monetary Fund (IMF) juga menyampaikan terdapat perlambatan pertumbuhan perekonomian tahun 2023 di Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Tengah.
ADVERTISEMENT
“Ekspor Rusia pasca invasi mencapai rekor tertinggi pada bulan April 2023 hingga mencapai 8,3 juta barel per hari, termasuk rencana ekspor Rusia ke China akan meningkat di kisaran 40 persen pada tahun 2023,” jelas exsum tersebut, dikutip Rabu (7/6).
Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah yaitu Platts menyampaikan pada laporan Mei 2023 bahwa proyeksi pertumbuhan permintaan minyak mentah dunia tahun 2023 direvisi turun sebesar 0,17 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.
Selain itu, kaitannya dengan pasokan minyak mentah dunia, terdapat ekspektasi peningkatan produksi dari negara-negara OECD di tahun 2023 sebesar 1,5 juta barel per hari dibandingkan tahun lalu yang didominasi oleh AS, Norwegia dan Kanada.
Kemudian, ekspektasi peningkatan suplai minyak dari negara Non-OECD didominasi oleh Amerika Latin, Kazakhstan dan Cina dengan pertumbuhan tahunan pada 2023 secara berurutan sebesar 0,4 juta barel per hari, 110 ribu barel per hari dan 70 ribu barel per hari.
ADVERTISEMENT
Pada laporan OPEC Mei 2023, terdapat revisi naik proyeksi produksi negara Non-OPEC dibandingkan publikasi bulan lalu pada kuartal II tahun 2023 sebesar 0,18 juta barel per hari menjadi 66,71 juta barel per hari.
Penurunan harga minyak mentah juga disebabkan pada Mei 2023, pasar kembali khawatir pada stabilitas sektor perbankan AS pasca penurunan deposito Bank Pacwest hingga 9,5 persen.
“Faktor lainnya adalah apresiasi dolar AS terhadap mata uang utama dunia lain pada Mei 2023 dibandingkan April 2023,” kata exsum.
Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh Crude throughput Cina mengalami titik terendah dalam 4 bulan terakhir, di mana kilang offline mencapai 1,2 juta barel per hari.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, impor minyak mentah China April 2023 turun 16,2 persen menjadi 10,36 juta barel per hari dibandingkan Maret 2023, serta Manufacturing Purchasing Manager Index China di April 2023 juga turun menjadi 49,2 dibandingkan Maret 2023 sebesar 51,9.
Selanjutnya Korea, importir minyak tertinggi ke-4 di dunia, juga mengalami penurunan impor minyak mentah hingga 2,6 juta barel per hari pada April 2023 menjadi 78,04 juta barel.
“Terdapat penurunan permintaan pada Mei 2023 di Jepang yang dipicu oleh shutdown kilang Cosmo Oil dengan kapasitas sebesar 102 ribu barel per hari, Sakai dengan kapasitas 100 ribu barel per hari, dan ENEOS dengan kapasitas 141 ribu barel per hari,” pungkas exsum tersebut.
Berikut perkembangan harga minyak mentah Mei 2023 dibandingkan April 2023:
ADVERTISEMENT
• Dated Brent turun dari USD 84,94 per barel menjadi USD 75,55 per barel.
• WTI (Nymex) turun dari USD 79,44 per barel menjadi USD 71,62 per barel.
• Brent (ICE) turun dari USD 83,37 per barel menjadi USD 75,69 per barel.
• Basket OPEC turun dari USD 84,13 per barel menjadi USD 75,94 per barel.
• ICP turun dari USD 79,34 per barel menjadi USD 70,12 per barel.