Realisasi Cukai Rokok Tembus Rp 111 T di Akhir Agustus 2021

23 September 2021 18:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buruh linting rokok beraktivitas di salah satu pabrik rokok di Blitar, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021). Foto: Irfan Anshori/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Buruh linting rokok beraktivitas di salah satu pabrik rokok di Blitar, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021). Foto: Irfan Anshori/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan mencatat penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok mencapai Rp 111,1 triliun per akhir Agustus 2021. Jumlah ini naik 17,8 persen dibandingkan Agustus 2020 senilai Rp 94,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kenaikan penerimaan dari cukai rokok dipengaruhi tumbuhnya produksi rokok dan kenaikan tarif cukai. Namun, dia juga mengungkapkan semakin tingginya penerimaan cukai rokok juga menjadi celah tingginya rokok ilegal.
Karena itu, dia mengapresiasi tim Ditjen Bea Cukai yang berusaha keras di lapangan menekan peredaran rokok ilegal.
"Penerimaan cukai rokok ini bukan hanya karena kenaikan tarifnya, tapi juga agar tidak terjadi rokok ilegal. Makin tinggi cukainya, makin tinggi juga insentif untuk cukai ilegal," kata dia dalam konferensi pers APBN KITA, Kamis (23/9).
Khusus penerimaan dalam satu bulan di Agustus 2021, dipengaruhi oleh pelunasan pita cukai yang maju di September sebesar Rp 3,1 triliun dan peningkatan pemesanan pita cukai Mei 2021 yang jatuh tempo bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Produksi 208,6 Miliar Batang Rokok dalam Setahun
Produksi rokok juga mengalami peningkatan secara tahunan. Hingga akhir Agustus 2021, produksinya mencapai 208,6 miliar batang rokok atau tumbuh 6,2 persen jika dibandingkan produksi Agustus 2020 sebesar 196,3 miliar batang rokok.
Menurutnya, sejak Mei 2021, produksi rokok secara bulanan mulai naik tajam yaitu mencapai 20 miliar batang dalam sebulan. Pada Juni 2021 naik lagi menjadi 29,67 miliar batang, dan Juli 2021 menjadi yang tertinggi produksinya tembus 30,99 miliar batang. Sedangkan per Agustus 2021 produksinya sedikit turun menjadi 26,38 miliar batang.
"Bahkan di Juni dan Juli 2021 ini produksi bulanannya lebih tinggi dibandingkan 2019 dan 2020," terang dia.