Realisasi DMO Minyak Goreng Turun Sejak September 2023, Kemendag: Ekspor Lesu

22 April 2024 16:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menata tandan buah kelapa sawit ke atas truk di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (31/1/2024) Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menata tandan buah kelapa sawit ke atas truk di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (31/1/2024) Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perdagangan (Kemendag) membeberkan biang kerok turunnya realisasi domestic market obligation (DMO) minyak goreng baik curah maupun MinyaKita yang turun sejak September tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag, Bambang Wisnubroto, menuturkan hal ini disebabkan oleh ekspor yang masih lesu.
“Untuk DMO minyak goreng curah dan MinyaKita sejak September 2023 sampai sekarang masih trennya mengalami penurunan, ini terkait dengan ekspor yang masih lesu,” tutur Wisnubroto dalam Rapat Pengendalian Inflasi Daerah dikutip dari laman YouTube Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Senin (22/4).
Wisnubroto bilang, hingga 19 April 2024 realisasi DMO migor hanya 82.531 ton atau sebanyak 27,5 persen. Selain ekspor yang lesu, realisasi DMO bulan ini dipengaruhi libur Lebaran dan data yang masih belum lengkap.
“Hal ini terkait banyak laporan yang belum masuk dan libur Idulfitri, ini yang menyebabkan realisasinya rendah,” jelas Wisnubroto.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Wisnubroto menyebut realisasi DMO April diproyeksi akan mengalami peningkatan melebihi angka realisasi pada Maret lalu.
“Kami merupakan diakhiri April prediksi kami mendekati realisasi maret atau lebih tinggi dari Maret. (Selain itu) laporan yang kami dapatkan dari teman-teman pelaku produsen migor, untuk April dan mei diprediksi pasokan DMO akan peningkatan,” jelas Wisnubroto.
Ilustrasi minyak goreng. Foto: Getty Images
Kenaikan ini seiring dengan ketersediaan crude palm oil (CPO) dan pulihnya ekspor. “Ini kami terus monitor seiring dengan ketersediaan CPO yang naik dan prediksi pasar ekspor yang membaik pada Mei dan Juni,” ujar Wisnubroto.
Dalam data yang dipaparkan oleh Wisnubroto, realisasi DMO migor pada Maret 2024 capai 54,6 persen atau sebanyak 163.924 ton. Angka ini masih terpaut jauh dari realisasi DMO migor pada Maret 2023 yang sebesar 71,5 persen atau 321.964.
ADVERTISEMENT
Meskipun tren penurunan terjadi sejak September 2023, yang sebesar 98,3 persen atau sebanyak 294.858 ton, dari Agustus 110,4 persen atau 3311.348 ton.
Penurunan dilanjutkan pada Oktober menjadi 96,4 persen atau 286.161 ton, November 87,4 persen atau 262.135 ton, Desember 83 persen atau 249.044 to, Januari 70,7 persen atau 212.116 ton, Februari 43,8 persen atau 131.486 ton.