Realisasi Investasi Rp 219,7 T Serap 311 Ribu Tenaga Kerja di Kuartal I 2021

26 April 2021 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung BKPM Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung BKPM Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi mencapai Rp 219,7 triliun sepanjang kuartal I tahun ini. Angka ini meningkat 4,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, kenaikan investasi tersebut turut mendorong penyerapan tenaga kerja. Total tenaga kerja yang terserap sebesar 311.793 orang di periode Januari-Maret 2022.
"Sementara untuk penyerapan tenaga kerja dari realisasi tersebut tercatat meningkat dari 294.780 orang pada kuartal IV 2020 menjadi 311.793 orang di kuartal I," ujar Bahlil saat konferensi pers virtual, Senin (26/4).
Dia melanjutkan, penyerapan tenaga kerja itu salah satunya berasal dari realisasi investasi yang sempat mangkrak. Saat ini, lanjut Bahlil, total investasi mangkrak di Indonesia senilai Rp 708 triliun dan sudah tereksekusi Rp 517,6 triliun.
"Tereksekusi yang dimaksudkan bukan langsung sekaligus running, tapi per termin, izin tanah dan segala macam sudah jalan, dan program sudah mulai dilakukan, jadi sudah setara 73 persen,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bahlil menuturkan, pihaknya akan fokus menyelesaikan proyek mangkrak tersebut agar investasi semakin tinggi, serta dapat mendorong penyerapan tenaga kerja.
Suasana di PTSP-BKPM di Kantor BKPM, Gatot Subroto. Foto: Ela Nurlaela/kumparan
Ke depan, kata dia, peluang tenaga kerja bisa terserap lebih banyak lagi. Hal ini sejalan dengan adanya pabrik mobil listrik asal Korea Selatan, Hyundai, di Tanah Air yang rencananya bisa mulai produksi pada kuartal I 2022.
Adapun total investasi yang masuk pada kuartal I tahun ini sebagian besar berada di luar Pulau Jawa yakni Rp 114,4 triliun atau 52,1 persen. Sedangkan di Pulau Jawa sebesar Rp 105,3 triliun atau 47,9 persen.
Berdasarkan sektor investasinya, sebagian besar untuk sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp 29,4 triliun. Selanjutnya investasi di industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp 27,9 triliun.
ADVERTISEMENT
Investasi mengalir untuk sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 25,6 triliun, disusul industri makanan dengan nilai investasi Rp 217 triliun, serta investasi listrik, gas dan air Rp 20,2 triliun.