Realisasi Pembiayaan Ekspor LPEI Sudah Mencapai Rp 90 Triliun

7 Desember 2017 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bongkar Muat Peti Kemas. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bongkar Muat Peti Kemas. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mencatat realisasi pembiayaan yang disalurkan kepada para eksportir hingga kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp 90 triliun dari total target pembiayaan sebesar Rp 105 triliun. Angka tersebut meningkat 20% dibandingkan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly, mengatakan dari total realisasi pembiayaan tersebut sebanyak 13% telah disalurkan‎ kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
"Sekarang kami ada Rp 90 triliun sampai kuartal ketiga. Total pembiayaan sampai akhir tahun ini Rp 105 triliun," ujar Sinthya dalam Media Coaching LPEI di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (7/12).
Sementara untuk tahun depan, pembiayaan ekspor yang disalurkan oleh lembaga yang dikenal dengan nama Indonesia Eximbank, ini naik 10%.‎ Namun angka itu masih bergantung pada kesepakatan dengan Kementerian Keuangan.
"Sekarang sih lagi digodok ya sama Kemenkeu untuk target-targetnya, tapi tumbuhnya sekitar 10%‎. Nanti tergantung, saya tidak bisa katakan sekarang. Tergantung Kemenkeu mau tumbuhnya agresif atau tumbuhnya di sekitar 10%. Jadi ini tergantung nanti," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Shithya, sumber pembiayaan yang disalurkan oleh LPEI pada 2018 masih akan bersumber pada pinjaman dan obligasi. Porsinya juga akan disesuaikan dengan kebutuhan dari para eksportir yang menjadi nasabah LPEI.
"Bisa separuh-separuh, tergantung kebutuhan. Kami lihatnya kapan sih jatuh tempo. Itu kan maturity profile dari pedagang kami tidak sama setiap tahun, ada yang jatuh temponya tahun depan, ada yang tahun depannya lagi. Kalau banyak yang jatuh tempo kami bisa funding dari obligasi atau pinjaman. Itu tidak bisa dipastikan harus 50:50, sesuai dengan kebutuhan dan tren harga di pasar dan juga kecepatan waktunya kapan dia jatuh tempo," tambahnya.