Realisasi Subsidi Energi Capai Rp 88,7 T di Akhir Juli 2022, Melesat 27,5 Persen
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, realisasi subsidi mencapai Rp 116,2 triliun di akhir Juli 2022, naik 16,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 99,6 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kenaikan subsidi ini adalah wujud pemerintah untuk menahan guncangan global. Adapun subsidi tersebut terdiri dari subsidi energi seperti BBM, LPG 3kg, dan listrik, serta subsidi non energi yakni pupuk dan kredit usaha rakyat (KUR).
“Artinya pemerintah telah menahan guncangan yang terjadi dari berbagai barang yang disubsidi ini yakni BBM (solar dan minyak tanah) , LPG 3 kg, listrik yang bersubsidi, pupuk dan juga kredit usaha rakyat yang suku bunganya disubsidi oleh pemerintah,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi APBN KITA Edisi Agustus 2022, Kamis (11/8).
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani menjelaskan, tingginya realisasi subsidi ini karena pemerintah mempercepat pencairan kurang bayar subsidi energi. Selain itu, pemerintah juga mencatat adanya kenaikan volume penyaluran barang bersubsidi dan kenaikan ICP.
Secara rinci, penyaluran subsidi BBM yakni solar dan minyak tanah hingga akhir bulan lalu mencapai 8,6 juta kiloliter (KL), meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu 7,5 juta KL. Sementara penyaluran LPG 3 kg hingga akhir Juli 2022 mencapai 3,8 juta metrik ton, serta listrik bersubsidi diberikan kepada 38,5 juta pelanggan.
Untuk subsidi pupuk telah disalurkan sebanyak 4,6 juta ton hingga akhir Juli 2022. Sementara jumlah debitur KUR mencapai 4,4 juta debitur dengan nilai penyaluran mencapai Rp 207,4 triliun.
ADVERTISEMENT