Rebutan Pencari Kerja di BPJS Kesehatan

10 Januari 2021 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi BPJS Kesehatan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi BPJS Kesehatan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BPJS Kesehatan baru saja membuka lowongan kerja untuk formasi pegawai tidak tetap (PTT). Rekrutmen yang dibuka di tengah pandemi COVID-19 itu lantas diburu pendaftar.
ADVERTISEMENT
Rahmawaty (24 tahun), salah satu yang tak mau melewatkan kesempatan tersebut. Waktu rekrutmen yang mepet tak jadi hambatan dan mengurungkan niatnya mencoba peruntungan.
Imbasnya, karyawan swasta di bilangan Jakarta Barat, itu mesti berpacu dengan waktu mengurusi segala berkas yang diperlukan. Rahma bahkan sampai merelakan satu hari cutinya untuk itu.
"Aku bolak-balik puskesmas kecamatan dan kelurahan gara-gara di puskesmas kelurahan enggak bisa bikin surat keterangan sehat. Padahal udah nunggu 2 jam," cerita Rahma kepada kumparan, Minggu (10/1).
Itu dia lakoni persis sehari sebelum lowongan ditutup. Alasannya mau repot-repot, Rahma cukup was-was bekerja sebagai karyawan swasta di tengah pandemi begini. Bayang-bayang PHK mengusik pikirannya lantaran kondisi perekonomian yang tak pasti.
Sementara Fina Hari (23 tahun), punya alasan kuat mesti ikut dalam perebutan lowongan BPJS Kesehatan ini. Ketakutan yang membayangi Rahma justru sudah dialami Fina.
ADVERTISEMENT
Sejak Juni 2020, Fina bersama sebagian besar rekan kerjanya dirumahkan oleh perusahaan. Hingga kini, kata Fina, belum ada kejelasan status plus tak menerima gaji selama berbulan-bulan.
"Gaji belum dibayarkan sejak bulan Juni, tapi masih tetap bekerja sampai Agustus waktu itu," aku Fina. Kian terdesak secara finansial jadi motivasi Fina berani mencoba peruntungannya.
Tak seperti Fina dan Rahma, Afifah Hanum (22) jadi peserta yang belum pernah terjun di dunia kerja. Hanum termasuk angkatan pertama yang wisuda secara online di kampusnya.
Sejak wisuda virtual pada Juni 2020, Hanum merasakan yang namanya susah mencari kerja di tengah corona. Karenanya, rekrutmen yang jelas tampak di depan mata ini begitu sayang baginya untuk dilewatkan.
"Aku jadi angkatan pertama di Unand (Universitas Andalas) yang wisuda online. Pas pandemi susah banget nyari kerja dan saingan banyak," ujar Hanum.
ADVERTISEMENT
Ia cukup mafhum, kini saingannya tak cuma sesama fresh graduate, tapi juga karyawan-karyawan korban PHK yang punya segudang pengalaman. Sementara di sisi lain, lowongan kerja pun kian sempit.
Penerimaan karyawan BPJS di tengah maraknya PHK akibat pandemi ini, tak ubahnya menemukan setitik mata air di gurun pasir. Meski di satu sisi memberi harapan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan, di sisi lain rebutan setitik mata air itu tak bisa dihindari.
Layanan non-tatap muka BPJS Kesehatan Foto: BPJS Kesehatan
Soalnya animo pencari kerja untuk mengikuti seleksi tersebut membeludak. Berdasarkan penelusuran kumparan, tak sedikit akun di instagram yang menandai akun resmi BPJS Kesehatan dalam unggahan mereka.
Dalam proses rekrutmen ini, BPJS Kesehatan memang mensyaratkan peserta berswafoto dengan menunjukkan aplikasi mobile JKN. Unggahan disertai testimoni itu mesti menandai BPJS Kesehatan serta tagar #MobileJKNlengkapihariku.Tak kurang tagar itu dipenuhi oleh setidaknya 33,6 ribu postingan. Artinya, setidaknya ada lebih dari 30 ribu orang yang bakal ikut rebutan lowongan.
ADVERTISEMENT
Hingga kini belum ada informasi resmi dari BPJS Kesehatan soal seberapa banyak peserta yang berpartisipasi dalam rekrutmen yang telah ditutup 5 Januari 2021. Pihak manajemen menyatakan belum bisa memberikan keterangan terkait hal itu.
Adapun beberapa lowongan yang dibuka, terdiri atas 6 bidang. Pertama untuk bidang kepesertaan dan pelayanan peserta, menerima posisi frontliner, staf administrasi kepesertaan, staf penanganan pengaduan peserta, hingga staf penanganan pengaduan peserta di rumah sakit.
Selanjutnya, posisi staf penagihan di bidang penagihan dan keuangan. Lalu staf pengelolaan fasilitas kesehatan primer untuk bidang pemanfaatan jaminan.
Di bidang perluasan pengawasan dan pemeriksaan peserta, ada tiga formasi yang terdiri dari relationship officer, staf administrasi perluasan kepesertaan, hingga staf administrasi pemeriksaan.
Kemudian dua bidang terakhir yakni staf umum dan kesekretariatan untuk bidang SDM UKP serta lowongan sekretaris dan staf administrasi khusus untuk penempatan di kantor kedeputian wilayah dan pusat.
ADVERTISEMENT