Redam Anjloknya Rupiah, BI Klaim Telah Guyur Rp 195 T

19 Maret 2020 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan kepada pers mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Februari 2019, Kamis (20/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan kepada pers mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Februari 2019, Kamis (20/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) terus berupaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan pasar keuangan. Sebab nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah semenjak merebaknya virus corona di Indonesia. Hari ini, kurs dolar AS telah tembus di level Rp 16.000.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, demi menjaga nilai tukar rupiah, salah satu kiat yang dilakukan BI adalah dengan ikut memborong Surat Berharga Negara (SBN) sejak awal 2020. Tak tanggung-tanggung, nilainya pun cukup besar. Sampai 18 Maret 2020, bank sentral telah melakukan operasi pasar terbuka melalui pembelian SBN hingga Rp 195 triliun.
"Sebagai gambaran selama 2020 ini kami sudah membeli hampir Rp 195 triliun SBN yang dilepas oleh asing dan itu kami lakukan dalam upaya menjaga stabilitas rupiah termasuk juga spot maupun DNDF," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo saat Live Streaming RDG BI, Kamis (19/3).
Perry menegaskan bahwa BI terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar. Ada beberapa hal dilakukan Bank Sentrak untuk meningkatkan intensitas stabilisasi. Yaitu melalui pasar DNDF, pasar spot, dan pembelian SBN dari pasar sekunder.
ADVERTISEMENT
“Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar, Bank Indonesia terus mengoptimalkan operasi moneter guna memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun pasar valas,” ujar Perry.
Sayangnya nilai tukar rupiah hari ini masih tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dolar AS hari ini telah menembus level Rp 16.000. Mengutip data perdagangan Financial Times (FT), dolar AS sore ini Rp 15.887,28, menguat 687,28 poin (4,52 persen). Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia atau JISDOR berada di level Rp 15.712. Sebagai tambahan, perbankan Tanah Air bahkan sudah menjual dolar AS di posisi Rp 16.250 (kurs jual BCA).