Rekening Tak Valid, 152.220 Pekerja Gagal Dapat Subsidi Gaji Rp 2,4 Juta

26 Oktober 2020 15:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah buruh pabrik di Jalan Industri. Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah buruh pabrik di Jalan Industri. Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Sebanyak 152.220 pekerja gagal mendapatkan bantuan langsung tunai subsidi gaji atau bantuan subsidi upah senilai Rp 2,4 juta dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Padahal, sebelumnya mereka tercatat sebagai penerima berdasarkan data 12,4 juta pekerja yang telah serahkan BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek kepada Kementerian Ketenagakerjaan.
Direktur Jenderal Kelembagaan dan Hubungan Industrial Kemnaker, Aswansyah, mengatakan bantuan tidak dapat disalurkan kepada 152 ribu pekerja ini lantaran rekening tidak valid.
"Hingga batch ke-6 terdapat rekening yang tidak dapat disalurkan sebanyak 152.220 rekening," jelas Aswansyah dalam webinar Menuntaskan Penyaluran Bantuan Subsidi Upah, Senin (26/10).
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Direktur Humas BPJamsostek Irvansyah Utoh Banja mengatakan, terdapat sebanyak 171.998 rekening yang dikembalikan Kemnaker lantaran tidak valid.
Sejumlah pekerja pabrik berjalan di luar area pabrik saat jam istirahat di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
BPJamsostek kemudian melakukan validasi ulang kepada perusahaan. Hasilnya, hanya 155.707 data rekening yang berhasil dikembalikan lagi ke Kemnaker.
"Sementara 1.599 rekening validasi ulang ke kantor cabang. Dan 14.692 data yang memang tidak ada konfirmasi lagi dari perusahaan, sehingga tidak berhak mendapat BSU," ujar Irvansyah.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, kata Irvansyah, Kemnaker kembali melaporkan ada 152.220 data yang tidak valid. Ia menilai hal itu bisa terjadi karena banyak rekening yang akhirnya terblokir lantaran tidak ada transaksi.
"Di perjalanan ada data dikembalikan karena berbagai sebab, nomor rekening tidak valid itu dikembalikan ke kami. Sebabnya bisa karena waktu awal masih aktif, berjalannya waktu rekening tidak aktif karena tidak ada transaksi," ujarnya.