Rencana Erick Ini Buat Saham BUMN Karya Kompak Menguat, Usai Anjlok 2 Hari

4 Mei 2023 12:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung heritage PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok. Waskita Karya
zoom-in-whitePerbesar
Gedung heritage PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok. Waskita Karya
ADVERTISEMENT
Emiten sektor BUMN Karya kompak menguat. Hal ini dipengaruhi oleh rencana Kementerian BUMN yang ingin merampingkan BUMN Karya dari mulanya 9 menjadi 4 perusahaan.
ADVERTISEMENT
Di mana, salah satu yang akan digabung adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan PT Hutama Karya (Persero). Erick menilai, BUMN Karya yang banyak terlilit utang jumbo sudah semakin sehat.
Buktinya, proyek atau penugasan perusahaan-perusahaan tersebut masih bisa berjalan dan pembayaran utang sudah dimulai.
Hal ini pun turut mengerek saham-saham BUMN Karya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di mana, selama 2 hari Kemarin, sektor BUMN Karya ini ikut tertekan imbas Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Berdasarkan data dari RTI, Kamis (4/5), rata-rata saham BUMN Karya menguat lebih dari 1 persen. Berikut pergerakannya hingga pukul 11:49 WIB:
ADVERTISEMENT

Begini Rencana Erick Thohir Rampingkan BUMN Karya

Erick memaparkan, rencana konsolidasi BUMN Karya ini yaitu PT Hutama Karya (Persero) akan digabungkan dengan PT Waskita Karya (Persero), kemudian PT PP (Persero) dengan PT Wijaya Karya (Persero) atau WIKA.
Selanjutnya, BUMN Karya sisanya di bawah PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa akan dikonsolidasikan dengan mekanisme merger.
"Konsolidasi karya dipastikan akan terjadi, belum menjadi keputusan tetapi framework-nya yang ada di PPA Danareksa BUMN karya yang kecil-kecil merger, kalau yang besar-besar prosesnya jadi kepemilikan antara HK dengan Waskita, PP dan WIKA," jelas Erick.
Peleburan BUMN Karya ini akan sesuai dengan keahlian atau expertise, dengan demikian tidak ada perusahaan pelat merah mendapatkan proyek atau penugasan yang terlalu banyak.
Meski begitu, Erick memastikan konsolidasi ini tidak menghambat pembangunan, sehingga mekanismenya tidak hanya merger, namun ada juga yang bersifat kepemilikan saham.
ADVERTISEMENT
Erick menegaskan, rencana ini masih digodok, terutama untuk memastikan arus kas (cash flow) masing-masing perusahaan cukup baik dan tidak saling memberatkan.
"Ini masih asumsi kita melihat cashflow, jangan nanti main-main kita putuskan taunya cashflow sama-sama enggak nendang, jebol dua-duanya bukan betulin satu malah bikin rubuh dua," pungkas dia.