Fasilitas Produksi vaksin corona

Rencana Erick Thohir soal Vaksin Corona: Uji Klinis, Produksi, hingga Imunisasi

7 Agustus 2020 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Negara-negara di dunia sedang berlomba menciptakan vaksin corona. Vaksin yang akan disuntikkan ke tubuh manusia ini diyakini menjadi salah satu jalan keluar meredam penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, pemerintah telah mendatangkan vaksin dari Sinovac, perusahaan medis asal China. Vaksin ini telah melewati dua tahap, yakni uji klinis di negara asalnya dan tengah dalam tahap uji coba ketiga di Laboratorium Biofarma, Bandung.
Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dua tahap uji klinis dari vaksin ini di China dilakukan pada manusia. Di Indonesia, akan dilakukan hal yang sama, tapi dalam jumlah yang lebih besar lagi pada manusia.
"Ini kita harapkan diuji klinis 3 ini aman buat manusia. Apakah uji klinis 1 dan 2 sudah diuji cobakan ke manusia? Asumsi saya iya karena yang ketiga ini kan sudah jauh lebih aman," kata dia dalam wawancara khusus dengan kumparan, Jumat (7/8).
ADVERTISEMENT

Tambah Kapasitas Produksi Vaksin Biofarma Rp 1,3 Triliun

Sambil melakukan uji klinis tahap ketiga, Erick dan Biofarma juga menambah kapasitas produksi vaksin dari yang sebelumnya hanya mampu dikerjakan 40 juta vaksin per tahun, kini harus mampu memenuhi 190 juta vaksin untuk sekali vaksin.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri) saat meninjau fasilitas produksi vaksin COVID-19 di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Karena itu, kapasitas pabrik Biofarma yang ditambah dari 100 juta produksi vaksin, menjadi 250 juta. Itu artinya ada tambahan kemampuan produksi 150 juta dalam setahun.
"Nah, Insya Allah Desember ini Biofarma bisa produksi 250 juta per tahun, paling tidak (mencukupi kebutuhan 190 juta orang yang akan divaksin). Ada cost (biayanya) membangun tambahan 150 juta kapasitas produksi itu Rp 1,3 triliun," ujarnya.

Imunisasi Massal, Harga per Vaksin USD 15

Jika urusan uji klinis tahap ketiga sudah dilakukan pada 1.620 orang pada September mendatang dan mulai akhir tahun ini 250 juta vaksin siap diproduksi, tahapan selanjutnya adalah melakukan imunisasi secara massal di kota-kota yang masuk zona merah.
ADVERTISEMENT
Imunisasi rencananya akan dilakukan bertahap. Pertama di Januari dan Februari 2020 sebanyak 30-40 juta vaksin. Imunisasi ini dilakukan dua kali per orang. Itu artinya, jumlah vaksin yang harus diproduksi Biofarma sebanyak 300-380 juta.
"Kalau harganya USD 15 per vaksin, jadi berapa? Ya anggap 300 juta orang dikali segitu, sudah USD 4,5 miliar," ujarnya.
Erick mengatakan, dana tersebut akan dicari pemerintah dari berbagai kantong, salah satunya dari anggaran Kementerian Kesehatan Rp 24,8 miliar yang sebagian akan dialokasikan untuk uang muka (DP) vaksin.
Relawan menjalani pemeriksaan kesehatan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
Dia mengatakan, jika produksi vaksin Biofarma tidak cukup memenuhi kebutuhan 300 juta vaksin untuk dua kali imunisasi, pemerintah juga bekerja sama dengan perusahaan medis swasta nasional seperti Kalbe Farma dan Sanbe.
ADVERTISEMENT
Mereka boleh memproduksi vaksin dari Sinovac ini, tapi tidak boleh menjualnya secara bebas. Penerapan imunisasi vaksin corona ini harus terpusat oleh pemerintah.
"Musti dikontrol, karena ini menggunakan anggaran pemerintah. Jadi enggak bisa nanti (perusahaan) masing-masing jual vaksin sendiri ke rakyat. Nanti yang kaya malah duluan disuntik karena mampu bayar, enggak boleh kayak gitu," kata dia.

Vaksin Merah Putih Buatan Indonesia

Selain menyiapkan imunisasi massal dari vaksin buatan China, Erick mengatakan proses menciptakan vaksin buatan Indonesia atau vaksin merah putih terus dilakukan.
Erick sudah meminta Kepala BPPT Bambang Brodjonegoro agar proses menemukan vaksin di dalam negeri terus dilakukan.
"Pak Bambang sedang mengusahakan, biarkan itu berjalan, tapi uji klinis 1, 2, dan 3 kapannya, biarkan kita dukung," jelas Erick.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini:
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten