Rencana Merger Gojek - Tokopedia Dinilai Bisa Untungkan UMKM

16 Januari 2021 19:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gojek menguji coba sekat pelindung di ratusan armada GoRide. Foto: Gojek
zoom-in-whitePerbesar
Gojek menguji coba sekat pelindung di ratusan armada GoRide. Foto: Gojek
ADVERTISEMENT
Merger antara Gojek dan Tokopedia semakin santer. Terlebih setelah pimpinan kedua perusahaan digital itu bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
ADVERTISEMENT
Dalam akun resmi Kemenko Perekonomian di Twitter, pertemuan itu terjadi pada Selasa (12/1) di Kantor Kemenko Perekonomian. Tampak pada foto tersebut yaitu Airlangga, CEO Tokopedia William Tanuwijaya, dan Co-CEO Gojek Andre Sulistyo tengah berbincang di dalam ruangan kantor.
Namun, hingga saat ini belum ada informasi mengenai hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
“Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan CEO Gojek dan CEO Tokopedia pada Selasa (12/01) di kantornya," seperti dikutip dari akun Twitter Kemenko Perekonomian, Sabtu (16/1).
Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal menilai, merger dua startup berstatus decacorn dan unicorn itu berpotensi mampu mendorong keberlangsungan bisnis UMKM melalui basis digital.
“Efeknya positif dan momentumnya tepat. Dengan peluang yang timbul di masa pandemi, di mana semakin banyak UMKM yang mengubah strateginya menjadi go digital, saya rasa merger kedua perusahaan akan mampu mengoptimalkan momentum itu,” jelasnya.
Penjualan aneka produk bermotif batik di Tokopedia melonjak di masa pandemi. Foto: Dok. Tokopedia
Menurut dia, dorongan berbasis digital melalui merger kedua perusahaan tersebut akan mampu mengangkat UMKM ke level selanjutnya, terutama di tengah masa pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi, kondisi pandemi COVID-19 telah menghadirkan tantangan bagi UMKM. Fithra menilai, jika UMKM dapat bergabung ke platform digital seperti yang dikelola Gojek dan Tokopedia, maka transaksi memiliki peluang untuk naik hingga ratusan persen.
Dia menjelaskan, kemampuan Gojek dan Tokopedia mendorong bisnis UMKM untuk go digital dapat dilihat dari pertambahan jumlah pelaku usaha kecil yang bergabung dalam ekosistemnya.
Selama masa pandemi ini, UMKM yang bergabung pada Gojek bertambah lebih dari 600 ribu mitra. Sedangkan pada Tokopedia melonjak dari 3 juta menjadi sekitar 10 juta.
"Beralihnya perilaku konsumen ke layanan dan transaksi digital mendorong pelaku usaha untuk juga pindah ke ekosistem digital demi mendapatkan pasar, sehingga jumlah UMKM dan transaksi di Gojek ataupun Tokopedia selama pandemi naik,” kata Fithra.
ADVERTISEMENT
Jika merger terjadi, nantinya jutaan UMKM di platform Tokopedia dapat memanfaatkan infrastruktur logistik yang telah dikembangkan Gojek. Tujuannya agar lebih cepat dalam mengirim barang, sehingga semakin mendorong pertumbuhan bisnis sekaligus meningkatkan kenyamanan konsumen.
Oleh sebab itu, Fithra menyatakan merger Gojek dan Tokopedia tidak hanya menguntungkan bagi merchant UMKM, namun juga konsumen sehingga dari skala ekonomi turut meningkat.
“Dengan skala ekonomi yang semakin besar maka keduanya bisa beroperasi lebih efisien sehingga cost per output dan cost per production rendah. Kondisi ini menguntungkan user yaitu konsumen dan merchant UMKM di platform itu,” tambahnya.
Berdasarkan laporan Bloomberg, kedua perusahaan telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas bisnis masing-masing (due diligence). Keduanya melihat potensi sinergi dan ingin menyelesaikan kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang.
ADVERTISEMENT
Penggabungan entitas ini akan menciptakan kekuatan besar dengan valuasi sekitar USD 18 miliar atau berkisar Rp 250 triliun. Gojek dan Tokopedia masing-masing akan memegang USD 10,5 miliar dan USD 7,5 miliar.