news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rencana Panjang Kementerian BUMN Bentuk Holding BUMN Healthcare

15 Oktober 2020 16:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta. Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta. Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana membentuk holding BUMN Healthcare alias sektor kesehatan. Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Farmasi Kementerian BUMN, Aditya Dhanwantara mengatakan holding BUMN Healthcare ini nantinya akan meleburkan holding BUMN farmasi dengan BUMN layanan kesehatan yaitu Pertamedika, Krakatau Medika, dan rumah sakit BUMN lainnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Aditya mengakui bahwa rencana tersebut masih membutuhkan proses yang panjang dan tidak mudah.
“Tidak mudah membuat holding karena banyak hal harus kami siapkan baik dari sisi perusahaan, maupun dari stakeholder yang perlu kami tata dan ajak kerja sama,” ungkap Aditya dalam Webinar Ngopi BUMN, Kamis (15/10).
Menurutnya, Kementerian BUMN tidak akan langsung serta merta membentuk holding BUMN sektor kesehatan namun bisa diawali dengan sinergi antar BUMN, kerja sama operasi, dan model lainnya. Selain itu Aditya juga masih belum bisa memastikan kapan Holding BUMN Healthcare ini akan terwujud. Namun Aditya memastikan intergrasinya akan dimulai dalam waktu dekat.
“Untuk waktunya kami belum bisa tentukan pasti kapan, tapi kalau integrasinya dalam waktu dekat bisa kami mulai ataupun kami segera sinergikan,” ujarnya.
Seremoni pelepasan ekspor perdana bahan baku kosmetik (bedak dan losion) PT Kimia Farma (Persero) Tbk ke Korea Selatan di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (29/1). Foto: ANTARA/Dokumentasi Humas PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Sebelumnya, Kementerian BUMN telah mengesahkan beroperasinya holding farmasi pada Januari 2020 lalu. Holding farmasi terdiri atas tiga perusahaan BUMN yakni PT Bio Farma (Persero) sebagai induk dengan beranggotakan PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT Indofarma (Persero) Tbk.
ADVERTISEMENT
Pembentukan holding farmasi tercantum dalam PP Nomor 76 tahun 2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma yang diterbitkan pada 15 Oktober 2019. Selain itu, holding itu juga mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan (KMK) nomor 862/KMK.06/2019 soal inbreng saham.
Hingga semester I 2020, pendapatan konsolidasi holding farmasi baru mencapai Rp 5,79 triliun. Angka tersebut masih jauh dari target pendapatan, atau baru 34,5 persen dari target yang dipatok induk holding BUMN farmasi yakni Rp 16,8 triliun.