Rencana Prabowo Swasembada Energi Dikhawatirkan Perbesar Impor Gula

24 Februari 2024 19:34 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres 02 Prabowo Subianto didampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka pada pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Kim Kyung-Hoon/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Capres 02 Prabowo Subianto didampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka pada pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Kim Kyung-Hoon/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Swasembada energi merupakan salah satu janji kampanye Prabowo Subianto, selain program makan siang gratis. Swasembada energi artinya Indonesia tidak akan lagi bergantung kepada impor.
ADVERTISEMENT
Prabowo mencanangkan Indonesia bisa mengembangkan bioenergi dengan campuran 100 persen, baik itu biodiesel dari minyak kelapa sawit (B100), maupun bioetanol yang berasal dari tebu (E100).
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menuturkan pengembangan B100 dan E100 memiliki tantangannya masing-masing.
Untuk E100, kata dia, tantangan terbesarnya adalah pasokan bahan baku yang minim. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan gula rumah tangga dan industri, Indonesia masih bergantung kepada impor.
"Jangan sampai memicu kenaikan harga gula, baik industri atau rumah tangga, juga bisa meningkatkan nilai impor sehingga berdampak pada tekanan neraca perdagangan dan pelemahan nilai tukar rupiah," jelasnya saat dihubungi kumparan, Sabtu (24/2).
Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (1/4/2023). Foto: Dok. ID Food
Pada tahun 2024 ini, pemerintah sudah mengetok kuota impor gula mencapai 5,4 juta ton dalam rapat terbatas kementerian terkait dengan Kemenko Perekonomian pada awal tahun ini.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), sesuai dengan neraca komoditas, alokasi impor 2024 untuk gula konsumsi sebanyak 708.609 ton (setara gula kristal putih/GKP) dan gula pemenuhan bahan baku industri atau bahan baku gula rafinasi sebanyak 4,77 juta ton.
"Maunya dia menghemat impor BBM, tapi justru mengimpor etanol," lanjut Bhima.
Tantangan selanjutnya, lanjut Bhima, jika pemerintah baru nanti ingin menggenjot bahan baku gula dari food estate, dampak negatif yang akan muncul adalah masalah deforestasi.
"Maka sama seperti sawit, dikhawatirkan terjadi alih fungsi lahan itu menjadi lahan untuk kebutuhan tebu untuk etanol, dan ini juga bisa berdampak pada masifnya skala deforestasi terutama di luar Pulau Jawa," tuturnya.
Peluncuran BBM RON 95 E5 (Bioethanol) Pertamax Green 95 di SPBU MT Haryono, Senin (24/7/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Sementara itu, tantangan pengembangan B100 menurut Bhima adalah potensi kekurangan pasokan crude palm oil (CPO) untuk bahan baku minyak goreng seperti yang terjadi pada tahun 2022, karena rebutan dengan alokasi ekspor dan biodiesel.
ADVERTISEMENT
"Ini harus diwaspadai karena kalau bahan baku CPO tidak berimbang untuk dipasok ke pabrik biodiesel dengan komposisi sawit yang lbh besar dari solar, maka efeknya adalah terjadi kekurangan stok atau terjadi risiko pada bahan baku minyak goreng," jelas Bhima.
Sama halnya dengan etanol, tantangan selanjutnya adalah peningkatan deforestasi. Menurutnya, dengan kebutuhan kelapa sawit yang lebih besar, ada potensi perluasan alih fungsi lahan. Sebab, saat ini ekspansi lahan sawit cenderung tidak dilakukan dengan cara peremajaan atau replanting.
"Ekspansi lahan sawit yang tidak dilakukan dengan cara replanting, tapi ekspansi dan merusak ekosistem hutan, jadi ada alih fungsi lahan karena kebutuhan B100 berarti kebutuhan produksi sawit semakin tinggi," pungkas Bhima.
Sebelumnya, Prabowo Subianto yakin Indonesia dalam waktu dekat bisa swasembada energi. Keinginan tersebut bisa terwujud kalau ada kemauan memanfaatkan peluang keunggulan yang dimiliki Indonesia.
ADVERTISEMENT
Prabowo mengungkapkan nantinya BBM di Indonesia akan banyak dari tanaman dan menjadi energi bersih. Ia mengungkapkan beberapa pakar dari luar negeri seperti Brasil sudah mempelajari kemungkinan Indonesia beralih ke energi bersih.
"Dari mana? solar bisa 100 persen dari kelapa sawit, kemudian bensin bisa dari tebu, dari singkong, dari aren kita bisa 100 persen bensin dari dalam negeri," kata Prabowo saat menghadiri acara Relawan Gerakan Ekonomi Nasional Prabowo-Gibran (Genderang), Senin (29/1).