Rendahnya Literasi Umat Sebabkan Nilai Transaksi Wakaf Masih Minim

7 Mei 2021 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegawai berjalan di Bank Syariah Indonesia (BSI) usai diresmikan di Jakarta, Senin (1/2/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pegawai berjalan di Bank Syariah Indonesia (BSI) usai diresmikan di Jakarta, Senin (1/2/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Nilai transaksi wakaf di Indonesia masih tergolong kecil. Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury menyebutkan nilai total transaksi wakaf secara konsolidasi yang dilakukan melalui PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk sepanjang 2020 masih rendah yaitu hanya Rp 3 miliar dari 23 ribu transaksi.
ADVERTISEMENT
“Sepanjang 2020 memang total volume transaksi konsolidasi wakaf melalui BSI masih cukup kecil yaitu hanya sebesar Rp 3 miliar dengan jumlah transaksi sebesar 23 ribu transaksi,” ujar Pahala dalam dalam Webinar Nasional Wakaf: Era Baru Perwakafan melalui Transformasi Digital dan Penguatan Ekosistem, Jumat (7/5).
Melihat masih minimnya nilai transaksi wakaf, Pahala berkomitmen bahwa BUMN akan terus mendukung kegiatan Gerakan Wakaf Uang Nasional (GWNU) yang telah diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 25 Januari 2021.
Adapun bentuk dukungan BUMN yaitu diwujudkan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibiliy (CSR) serta peningkatan akses masyarakat terhadap wakaf melalui platform digital.
Pahala N. Mansury. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Tidak hanya itu saat ini Bank Syariah Indonesia (BSI) juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai mitra dalam rangka menyalurkan dana wakaf yang dihimpun melalui aplikasi dan platform digital.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap tentunya dengan platform digital yang ada ini akan memudahkan dan juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan mereka melakukan wakaf,” ujar Pahala.
Menurut Pahala, masih minimnya nilai transaksi wakaf tidak lain disebabkan karena literasi wakaf nasional juga masih rendah. Menurut Pahala pada 2020, skor indeks literasi wakaf nasional adalah 50,48. “Nilai ini masih masuk dalam kuadran yang boleh dikatakan rendah,” ujarnya.
Hal ini sangat disayangkan mengingat Indonesia adalah negara dengan populasi penduduk muslim terbanyak di dunia dan mewakili 12,7 persen penduduk muslim di seluruh Indonesia.
Pahala pun berharap pemahaman masyarakat soal wakaf bisa terus ditingkatkan. Sebab ada banyak manfaat yang bisa dirasakan umat dari pengelolaan wakaf. Menurutnya wakaf merupakan salah satu sumber dana yang dapat menggerakkan ekonomi dan juga dapat meningkatkan impulsivitas pemerataan pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan sosial.
ADVERTISEMENT
“Jadi kalau kita lihat dari jumlah transaksi yang sudah cukup baik. Namun kita harapkan dengan sosialisasi yang lebih baik lagi dan juga dengan meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai platform digital tersebut kami harapkan nilai ini akan terus bertambah dengan semakin tingginya akses dan literasi masyarakat terhadap wakaf,” ujarnya.