Resmi Diluncurkan, Kartu Pra Kerja Buka Pendaftaran Peserta April 2020

20 Maret 2020 10:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru bicara Jokowi - Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menunjukan Kartu Pra Kerja, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Sembako Murah. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara Jokowi - Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menunjukan Kartu Pra Kerja, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Sembako Murah. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah hari ini meluncurkan tahap awal program Kartu Pra Kerja. Sayangnya, peluncuran ini hanya untuk sosialisasi, masyarakat belum bisa mendaftar.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pada tahap awal baru ada empat wilayah yang bisa mengimplementasikan Kartu Pra Kerja, yakni Kepulauan Riau, Bali, Sulawesi Utara, dan Surabaya. Registrasi untuk Kartu Pra Kerja baru dibuka pada awal April 2020.
"Peluncuran Kartu Pra Kerja ini sesuai arahan Bapak Presiden, Bapak Presiden minta diluncurkan pagi ini jam 9," kata Airlangga dalam video conference, Jumat (20/3).
Kartu Pra Kerja nantinya dikelola oleh Project Management Office (PMO). PMO akan menjalankan program ini secara penuh, termasuk menentukan Balai Latihan Kerja (BLK) yang akan menjalankan pelatihan kerjanya.
Dalam melaksanakan program Kartu Pra Kerja, lanjut Airlangga, sudah ada sebelas mitra kerja yang ikut bergabung, yang terdiri delapan platform digital atau marketplace, yakni Tokopedia, Bukalapak, Ruang Guru, MauBelajarApa, Sekolah.mu, Pintaria, Pijah Mahir. Sementara tiga mitra pembayaran yaitu PT BNI (Persero), LinkAja, dan OVO.
ADVERTISEMENT
"Tahap awalnya dilakukan untuk sosialisasi ke masyarakat dan dua minggu dari sekarang ini masyarakat sudah bisa memilih dan sudah bisa mempelajari sehingga bisa memutuskan, sehingga dua minggu lagi baru bisa mendaftar," jelasnya.
Menko Prekonomian Airlangga Hartanto pada Mou koordinasi percepatan dan perluasan transaksi pemerintah daerah secara elektronik, di Kemenko Perekonomian. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Menurut Airlangga, Kartu Pra Kerja hanya ditujukan kepada setiap WNI yang berusia di atas 18 tahun, dengan catatan tidak sedang menjalani pendidikan formal, bagi para masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dan bagi pekerja yang ingin meningkatkan keterampilan.
Para peserta nantinya bisa mendapatkan skill baru (skilling), meningkatkan keterampilan di bidang yang ditekuni (upskilling), dan keterampilan baru (reskilling).
"Prioritasnya para pencari kerja muda, karena ada 7 juta penduduk yang belum mendapat pekerjaan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, Kartu Pra Kerja nantinya bisa dilaksanakan secara online dan tatap muka (offline). Nantinya para peserta bisa mengakses laman www.prakerja.go.id untuk mencari informasi pelatihan.
ADVERTISEMENT
Moeldoko menjelaskan, pada program Kartu Pra Kerja juga ada pilihan program pelatihan seperti 3-in-1 (three in one) yaitu pelatihan, sertifikasi, dan penempatan yang tepat untuk pencari kerja.
"Saya ingin menambahkan, bahwa Kartu Pra Kerja salah satu janji Presiden saat kampanye dan Kami mendapatkan perintah untuk bagaimana mengoperasionalkan janji ini," tambahnya.