Resmi, Pertamina Kempit 20 Persen & Petronas 15 Persen Hak Kelola Blok Masela

25 Juli 2023 10:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seremoni penandatanganan memorandum of understanding (MoU) pengembangan Blok Masela antara PT Pertamina (Persero), Inpex Corporation, dan Petronas di IPA Convex ke-47, Selasa (25/7/2023). Foto: Fariza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seremoni penandatanganan memorandum of understanding (MoU) pengembangan Blok Masela antara PT Pertamina (Persero), Inpex Corporation, dan Petronas di IPA Convex ke-47, Selasa (25/7/2023). Foto: Fariza/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina (Persero) dan Petronas resmi mengambil alih hak kelola (participation interest/PI) Blok Masela dari Shell Upstream Overseas Limited sebesar 35 persen. Pertamina mengempit 20 persen, sementara Petronas 15 persen.
ADVERTISEMENT
Pertamina dan Petronas pun bergabung dengan Inpex Corporation yang masih memiliki hak partisipasi di Blok Masela sebesar 65 persen. Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) pengembangan Blok Masela oleh Direktur Utama Nicke Widyawati dan CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda dilakukan saat IPA Convex ke-47 di ICE BSD, Selasa (25/7).
Sementara penandatanganan Sale Purchase Agreement (SPA) antara Pertamina dan Petronas dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro dan EVP & CEO Upstream Petronas Datuk Adif Zulkifli.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Presiden Direktur Inpex Indonesia Shunichiro Sugaya saat menandatangani Head of Agreement (HOA) Pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela, Minggu (16/6). Foto: dok.SKK Migas.
Usai seremoni penandatanganan, Wiko Migantoro berharap dengan diambilalihnya Blok Masela oleh Pertamina, monetisasi harta karun gas proyek ini bisa segera terjadi untuk menghadapi tantangan transisi energi ke depannya.
"Kita habis ini kita akan melakukan Final Investment Decision (FID) secepatnya kemudian konstruksi dan kita akan on-stream (beroperasi) secepatnya," ujar Wiko.
ADVERTISEMENT
Dalam FID tersebut, kata dia, Pertamina masih menyesuaikan dengan plan of development (PoD). Dia mengatakan, proses FID diharapkan bisa dilakukan di akhir tahun ini setelah seluruh proses administratif selesai.
Blok yang terletak di Maluku ini memiliki luas 2.503 km2, dengan potensi Gas Di Tempat Awal (GIIP) sebesar 27.9 Trillion Cubic Feet (TCF). Sementara estimasi produksi Blok Masela yakni gas alam cair (liquified natural gas/LNG) sebesar 9,5 MMTPA, gas pipa sebesar 150 MMSCFD, dan kondensat sebanyak 35.000 barel per hari.