news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Respons Bos Baru Garuda Indonesia soal Orang Lama di Direksi

24 Januari 2020 22:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (kiri) dan Komisaris Utama Garuda Indonesia Triawan Munaf. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (kiri) dan Komisaris Utama Garuda Indonesia Triawan Munaf. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) yang digelar Rabu lalu telah memilih direksi dan komisaris definitif. Dari jajaran direksi yang terpilih, ada tiga nama pengurus lama yang bertahan.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah Fuad Rizal, Tumpal Manumpak Hutapea, dan Aryaperwira Adileksana. Terutama Fuad, dia merupakan orang lama yang pernah berada di bawah kepemimpinan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra yang tersangkut kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru, Irfan Setiaputra mengatakan, masuknya orang-orang lama Garuda Indonesia dalam manajemen baru sepenuhnya keputusan pemegang saham, yakni Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya, keputusan yang diambil Erick pasti sudah melalui diskusi yang matang.
Disinggung soal orang-orang lama dalam direksi saat ini pernah kerja di bawah kepemimpinan direktur utama sebelumnya, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra yang terkena skandal, Irfan mengatakan setiap orang pernah melakukan kesalahan. Tapi dirinya, fokus pada apa yang harusnya dikerjakan di depan.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak setuju dengan sebutan oknum. Orang lama lah. People make mistake in life, mungkin ada kesalahan di sana sini, tapi kalau saya lihat ini adalah orang-orang very professional, terbaik di Garuda. Saya lihat hari ini interaksi sangat menarik. Mereka ingin Garuda maju," kata dia di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1).
Temu media dengan jajaran Direksi Garuda, Kamis (23/1). Foto: Moh Fajri/kumparan
Kehadiran orang-orang lama dalam jajaran manajemen saat ini, kata Irfan, bisa membantu perusahaan ini tetap berjalan. Sebab, pihaknya harus menjamin kontinyuitas tetap terjadi dalam setiap perubahan yang ada di perusahaan.
Selain itu, jika semua orang-orang dari luar Garuda Indonesia yang mengisi jabatan di kursi direksi berpotensi mematikan motivasi pegawai asli di sana yang ingin naik jabatan.
"Kami waktu itu diskusi semaksimal mungkin direksi itu banyaknya isinya orang dalam. Karena kalau isinya orang luar semua mematikan motivasi orang dalam," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan kumparan, jabatan Fuad Rizal tak berubah yakni tetap sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko. Tapi, jabatan keduanya yakni Pelaksana Tugas Sementara (Plt) Direktur Utama lepas sebab sudah dipilih yang definitif, Irfan Setiaputra.
Kedua, Tumpal Manumpak Hutapea yang tetap menduduki jabatan sebagai Direktur Operasi. Sebelumnya, usai Menteri BUMN Erick Thohir mencopot hampir semua Direksi Garuda Indonesia karena skandal penyelundupan Harley Davidson, Tumpal diangkat menjadi Plt Direktur Operasi Garuda Indonesia.
Tumpal merupakan pilot Garuda Indonesia. Salah satu syarat wajib dari Direktur Operasi adalah yang mengerti soal penerbangan dan memiliki lisensi terbang seperti kapten pilot.
Ketiga, Aryaperwira Adileksana yang diangkat menjadi Direktur Human Capital. Sama seperti Tumpal Manumpak, Arya sebelumnya merupakan Plt Direktur Human Capital menggantikan Heri Akhyar yang dicopot karena tersangkut kasus penyelundupan Harley Davidson.
ADVERTISEMENT
Mantan Komisaris Utama Garuda Indonesia Sahala Lumban Gaol mengatakan, orang-orang baru yang terpilih ini termasuk para direksinya merupakan kesepakatan pemegang saham. Kata dia, dalam rapat tadi, hampir 100 persen pemegang saham setuju dengan nama-nama yang diajukan.
Lalu Direktur Teknik Rahmat Hanafi, Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT Ade R. Susardi, dan Direktur Niaga dan Kargo M. Rizal Pahlevi. Dengan diangkatnya Rizal Pahlevi sebagai Direktur Niaga fan Kargo, berarti Pikri Ilham dicopot.

Triawan Munaf Ingin Nomor Satukan Akhlak

Manajemen Garuda Indonesia yang baru punya tugas berat mengubah citra perusahaan dari berbagai masalah yang mendera. Perbaikan citra penting sebab Garuda Indonesia merupakan maskapai nasional yang merepresentasikan penerbangan Indonesia ke dunia.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (kiri) berjabat tangan dengan Komisaris Utama Garuda Indonesia Triawan Munaf. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Berdasarkan catatan kumparan, selama dua tahun terakhir citra Garuda Indonesia memburuk. Mulai dari ribut dengan penumpang bisnis hingga skandal penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.
ADVERTISEMENT
Komisaris Utama Garuda Indonesia Triawan Munaf mengatakan, dalam memperbaiki citra perusahaan, salah satu yang harus diutamakan adalah akhlak dari para pengurus dan karyawan di dalamnya.
"Yang paling penting kita menomorsatukan akhlak. Itu Pak Erick juga selalu sampaikan. Dan bisinis ini harus bisa jadi bisnis kebahagian," kata dia Triawan.
Bisnis kebahagiaan yang dimaksud adalah membuat penumpang yang menaiki pesawat Garuda Indonesia merasa senang tanpa harus direpotkan oleh isu menyangkut perusahaan.
Sebagai komisaris utama, Triawan mengaku manajemen saat ini punya semangat untuk mengubah citra tersebut. Kata dia, harus ada kerja sama yang baik bukan hanya memoles kinerja tapi persepsi publik terhadap Garuda Indonesia juga harus seimbang.
"Orang-orang baik plus bisa bekerja sama. Saya tekankan paling penting adalah bagaimana kita terbuka dalam komunikasi. Sejak ada masalah kita langsung buka, bikin whatsapp Group termasuk di dalamnya (bicarakan) gosip hingga virus Corona di China," jelas dia.
ADVERTISEMENT